Senin 22 Nov 2021 20:44 WIB

Pemkot Diminta Serius Tangani Kasus DBD di Tangsel

Hingga 15 November, tercatat sudah sebanyak 349 kasus DBD di Kota Tangsel.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah bocah berlarian saat pelaksanaan fogging atau pengasapan di Bugel, Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/3/2021). Pengasapan tersebut dilakukan setelah mendapatkan laporan dari sejumlah warga di wilayah itu yang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta mengedukasi warga untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk menghilangkan jentik-jentik nyamuk yang bisa menjadi penyebab penyakit DBD
Foto: ANTARA/Fauzan
Sejumlah bocah berlarian saat pelaksanaan fogging atau pengasapan di Bugel, Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/3/2021). Pengasapan tersebut dilakukan setelah mendapatkan laporan dari sejumlah warga di wilayah itu yang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta mengedukasi warga untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk menghilangkan jentik-jentik nyamuk yang bisa menjadi penyebab penyakit DBD

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT – Tren kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada 2021 mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan Kota Tangsel mencatat ada ratusan kasus DBD yang terjadi di wilayah tersebut sepanjang tahun ini berjalan.

“Dari bulan Juli sampai November ini memang mengalami peningkatan kasus (DBD),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Alin Hendalin Mahdaniar, Senin (22/11).

Baca Juga

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tangsel, ada sebanyak 349 kasus DBD yang terjadi dari 1 Januari 2021 hingga 15 November 2021. Secara tren, kasus DBD di Tangsel pada tahun ini mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun, dibandingkan tahun sebelumnya.

Perinciannya, pada Juli 2021 terdapat sebanyak 29 kasus DBD, lalu, pada Agustus 2021 ada 30 kasus. Berlanjut sebanyak 32 kasus pada September 2021, dan semakin mengalami peningkatan pada Oktober 2021 dengan 43 kasus. Hingga memuncak pada bulan berikutnya, tercatat dari 1 November hingga 15 November terdapat 63 kasus DBD.

Angka-angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Dari Juli hingga November 2020 masing-masing yakni 24 kasus, 14 kasus, delapan kasus, enam kasus, dan 27 kasus.

“Tapi secara keseluruhan akumulasi jumlah memang tahun sekarang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu kasus DBD ada 498, tahun 2021 hingga November ini 349 kasus,” kata dia.

Meski demikian, Alin mengatakan perlu melakukan upaya antisipasi lebih masif untuk menekan peningkatan kasus DBD di Kota Tangsel. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca yang cenderung ekstrem berpotensi memunculkan kasus-kasus baru.

“Tetap kita waspadai karena curah hujan sedang tinggi. Tempat-tempat penampungan yang menjadi sarang nyamuk harus diadakan, tetap dengan 3M, menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk. Pokoknya program kita satu rumah satu jumantik harus digalakkan,” ujar dia.

DPRD Kota Tangsel meminta Dinkes Kota Tangsel selain melakukan penanganan pandemi Covid-19, juga harus fokus menangani kasus DBD. Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Iwan Rahayu mengatakan, penanganan DBD di wilayah tersebut seharusnya menjadi hal penting, mengingat jumlah kasusnya yang terbilang cukup banyak.

"Dengan info dari Dinkes Kota Tangsel bahwa DBD terjadi peningkatan kasus, maka diharapkan Pemkot Tangsel melalui Dinkes segera mengambil langkah-langkah, mengingat saat ini adanya perubahan cuaca dan curah hujan yang meningkat," ujar Iwan.

Dia meminta kasus DBD di Tangsel dapat lebih dikendalikan karena merupakan salah satu penyakit yang bisa memakan korban. Sehingga, Pemkot Tangsel diharapkan dapat melakukan upaya yang lebih masif untuk mengantisipasi adanya kenaikan kasus DBD.

"Harus segera mungkin diantisipasi, jangan sampai terjadi wabah DBD karena saat ini negara dan daerah masih dalam situasi menjaga perkembangan Covid-19," kata dia.

Selain mendorong Pemkot Tangsel agar lebih fokus pada penanganan kasus DBD, Iwan juga meminta masyarakat ikut andil dalam menekan angka kasus DBD, di antaranya dengan menjaga kebersihan.

"Mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong-rotong, berperan aktif menjaga lingkungan masing-masing," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement