Senin 22 Nov 2021 16:42 WIB

PGRI Kota Banjar Sebut Tantangan Guru Semakin Berat

PGRI kota Banjar akan menggelar seminar agar guru tetap dapat berkreasi secara daring

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut tantangan guru di masa pandemi Covid-19 semakin berat. Sebab, para guru harus memastikan pelajaran yang diberikan dapat diserap dengan baik siswanya, meski tanpa tatap muka.
Foto: bayu adji p
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut tantangan guru di masa pandemi Covid-19 semakin berat. Sebab, para guru harus memastikan pelajaran yang diberikan dapat diserap dengan baik siswanya, meski tanpa tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR--Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut tantangan guru di masa pandemi Covid-19 semakin berat. Sebab, para guru harus memastikan pelajaran yang diberikan dapat diserap dengan baik siswanya, meski tanpa tatap muka. 

Sekretaris PGRI Kota Banjar, Dudu Nurdzaman, mengatakan, saat ini proses pembelajaran di Kota Banjar telah dilakukan secara tatap muka. Namun, proses pembelajaran tatap muka (PTM) masih dilakukan secara terbatas. Artinya, masih ada siswa yang secara bergantian belajar secara daring. "Dalam pembelajaran secara daring itu, para guru harus tetap memastikan materi erserap maksimal oleh siswa," kata dia, kepada Republika, Senin (22/11).

Baca Juga

Karena itu, dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 PGRI, sekaligus Hari Guru Nasional, pihaknya akan mengadakan seminar untuk mengatasi hilangnya kemampuan akademik pengetahuan atau keterampilan oleh peserta didi (learning loss) selama pandemi Covid-19 bekerja sama dengan Ruangguru. Rencananya, seminar itu akan dilaksanakan pada 24 November secara tatap muka dan daring kepada para guru di Kota Banjar.

Dengan dilaksanakannya seminar itu, PGRI ingin para guru di Kota Banjar dapat tetap berkreasi agar pembelajaran tetap efektif meski tak dilakukan secara tatap muka. "Diharapkan, guru semakin paham dan kreatif dalam mengajar secara daring," kata dia. 

 

Dudu menilai, di Kota Banjar para guru umumnya sudah paham dengan metode yang harus dilakukan saat melakukan pembelajaran secara daring. Namun, infrastuktur untuk mendukung pembelajaran secara daring di Kota Banjar belum 100 persen mendukung. 

Ia mengatakan, masih terdapat wilayah yang tak bisa menangkap jaringan internet (blank spot) di Kota Banjar. Selain itu, belum semua siswa di daerah itu memiliki gawai. "Itu jadi tantangan para guru di masa pandemi untuk lebih berkreasi. Kita ingin HUT PGRI dan Hari Guru Nasional tahun ini momentum agar guru dapat lebih kreatif dalam masa seperti ini," kata dia. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement