Senin 22 Nov 2021 11:29 WIB

Petani Mawar Taif Bersiap Hadapi Musim Panen

Aroma mawar Taif tidak ada bandingannya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Petani Mawar Taif Bersiap Hadapi Musim Panen. Perkebunan bunga mawar di Taif, Arab Saudi.
Foto: arab news
Petani Mawar Taif Bersiap Hadapi Musim Panen. Perkebunan bunga mawar di Taif, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Para petani di Taif, Makkah, Arab Saudi sedang mempersiapkan peralatan mereka menghadapi musim 'Taif Rose', simbol kebanggaan Saudi. Mereka bersiap memasuki masa panen tahun depan di tengah kekhawatiran akan awal musim dingin yang beku.

Dengan rona merah muda cerah, bunga cantik ini dipercaya masih satu rumpun dengan mawar Damaskus. Sebuah legenda mengatakan bibit tersebut dibawa ke Kerajaan Saudi lima abad yang lalu, setelah seorang sultan Ottoman menawarkan bibit mawar Levantine kepada seorang bangsawan di Makkah.

Baca Juga

Sultan tersebut lantas memerintahkan agar bibit ini dikirim ke Gunung Al-Hada di Taif untuk ditanam. Daerah di Taif ini memang terkenal dengan keindahannya dan cuaca sejuk yang mirip dengan iklim Levant.

Taif merupakan rumah bagi 2.000 kebun mawar. Terletak 1.900 meter di atas permukaan laut, kawasan ini memberikan suasana yang ideal bagi mawar untuk tumbuh.

Dilansir di Arab News, Senin (22/11), tumbuhan mawar ditanam setiap tahun pada awal musim “Al-Tarf”, salah satu musim pertanian yang mendorong cabang-cabang tanaman menghasilkan buah mawar. Tahun ini, spesialis budidaya memperingatkan musim dingin yang akan datang menjadi ancaman kritis bagi tanaman. Karenanya, beberapa pemilik pertanian sedang mempertimbangkan menyiapkan pipa semprot hangat untuk memerangi embun beku.

Menurut laporan Otoritas Umum Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2018, pasar mawar Taif diperkirakan bernilai 52 juta riyal Saudi atau setara Rp 197 miliar. Potensi pertumbuhannya bisa mencapai 700 juta riyal Saudi jika peluang baru dimanfaatkan secara memadai.

photo
Aneka parfum berbahan mawar di tempat penyulingan mawar di Taif yang bisa dibeli pengunjung. - (Dok MCH)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement