Senin 22 Nov 2021 10:03 WIB

Benarkah Parasetamol Kurang Baik untuk Ibu Hamil?

Ibu hamil tidak sembarangan mengonsumsi parasetamol, meski boleh dikonsumsi.

Rep: Adysha Citra R/ Red: Friska Yolandha
Parasetamol
Foto: The Telegraph
Parasetamol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi ahli internasional menganjurkan ibu hamil untuk mengurangi penggunaan parasetamol. Anjuran ini didasarkan pada bukti yang berkembang bahwa penggunaan parasetamol selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.

Koalisi ahli ini beranggotakan lebih dari 90 orang ahli dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Skotlandia, Denmark, Swedia, dan Prancis. Para ahli ini mengeluarkan sebuah pernyataan konsensus yang meminta agar parasetamol digunakan secara hati-hati selama kehamilan. Pernyataan ini mereka buat berdasarkan penelitian selama 25 tahun.

Baca Juga

Para ahli menyoroti bukti berkembang yang menunjukkan bahwa parasetamol mungkin dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Selain itu, konsumsi parasetamol di masa kehamilan juga tampak meningkatkan risiko gangguan pemusatan perhatian atau attention deficit hyperactive disorder (ADHD) serta autisme.

Akan tetapi, ibu hamil tidak perlu memusuhi parasetamol. Alasannya, parasetamol merupakan opsi obat yang lebih aman untuk membantu mengatasi demam pada ibu hamil. Seperti diketahui, demam pada ibu hamil yang tak ditangani memiliki sedikit risiko terhadap gangguan saraf dan jantung.

 

Terkait hal ini, para ahli dalam koalisi meminta agar ibu hamil tidak sembarangan mengonsumsi parasetamol. Namun bila dibutuhkan, parasetamol sebaiknya dikonsumsi dalam dosis efektif terkecil untuk waktu sesingkat mungkin.

Berdasarkan anjuran National Health Service (NHS) saat ini, parasetamol bisa dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui secara aman. Regulator obat di Amerika Serikat dan Eropa juga mengungkapkan bahwa parasetamol memiliki risiko minimal ketika digunakan secara benar selama kehamilan.

Oleh karena itu, parasetamol merupakan obat yang cukup umum dikonsumsi oleh ibu hamil di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada lebih dari setengah ibu hamil di dunia yang menggunakan parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri, sebagai alternatif ibuprofen yang tak dianjurkan untuk ibu hamil di usia kehamilan tua.

Profesor di bidang obstetri dari King's College London Andrew Shennan yang tak terlibat dalam penelitian menilai pernyataan para ahli memberikan pandangan yang seimbang mengenai potensi risiko dan manfaat parasetamol dalam kehamilan. Para ahli tersebut menyoroti bahwa mengobati nyeri dan demam pada ibu hamil dapat menurunkan risiko kehamilan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement