Senin 22 Nov 2021 04:52 WIB

Ini Penyebab Utama Napoli Terkapar di Markas Inter Milan

Kekalahan dari Inter jadi kekalahan pertama Napoli di kancah Serie A musim ini.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Napoli, Luciano Spalletti.
Foto: EPA-EFE/CESARE ABBATE
Pelatih Napoli, Luciano Spalletti.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Napoli dipaksa mengakhiri laju impresif di pentas Serie A Italia kala melawat ke Stadion Giuseppe Meazza pada giornata ke-13, Senin (22/11) dini hari WIB. Di kandang Inter Milan tersebut, I Partenopei menelan kekalahan perdana di kancah Serie A musim ini usai menyerah 2-3.

Napoli sebenarnya mampu unggul lebih dulu via gol Piotr Zielinski pada menit ke-17. Namun, I Partenopei malah menutup babak pertama dengan kondisi tertinggal, 1-2.

Baca Juga

Gol penalti Hakan Calhanoglu dan sundulan Ivan Perisic membawa tim tuan rumah berbalik unggul. Alih-alih bangkit pada babak kedua, Napoli malah kebobolan pada menit ke-61.

Serangan balik cepat, yang diawali Joaquin Correa dan diakhiri oleh gol Lautaro Martinez, menebalkan keunggulan La Beneamata. I Partenopei baru bisa memangkas selisih gol pada menit ke-78 lewat sepakan terarah Driers Mertens.

Namun, hingga delapan menit masa injury time babak kedua, Napoli gagal mencetak gol tambahan atau setidaknya membawa pulang satu poin. Ini menjadi kekalahan pertama I Partenopei di kancah Serie A musim ini setelah mengemas 10 kemenangan dan dua hasil imbang di 12 laga sebelumnya.

Tidak hanya itu, klub asal Italia Selatan itu juga mengakhiri rekor tidak terkalahkan dalam 21 laga terakhir di pentas Serie A atau yang terentang sejak April 2021.

Pasca-laga, pelatih Napoli, Luciano Spalletti, mengungkapkan sejumlah penyebab kekalahan timnya dari La Beneamata. Menurut pelatih asal Italia itu, permainan anak-anak asuhnya, terutama pada babak pertama, terlalu mudah diprediksi.

Begitu pula dengan hilangnya keberanian dalam melakukan variasi serangan. Kondisi ini kian memudahkan La Beneamata untuk bisa mendapatkan ruang di lini belakang Napoli.

''Pada babak pertama, kami terlalu mudah diprediksi, mencoba mendapatkan solusi tanpa karakter dan inspirasi. Selain itu, kami juga membiarkan Inter Milan mendapatkan begitu banyak ruang di lini belakang. Kami harus mengatasi problem ini,'' ujar Spalletti seperti dilansir Football Italia, Senin (22/11).

Mantan pelatih Inter Milan itu mengakui, pada babak kedua, anak-anak asuhnya sudah mencoba untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Namun, upaya itu ternyata tidak cukup dan harus pulang tanpa raihan poin dari lawatan ke Stadion Giuseppe Meazza.

Kegagalan memetik poin di laga ini juga memupuskan harapan Napoli untuk bisa menjauh dari kejaran AC Milan. Padahal, di laga pada giornata ke-13, I Rossoneri gagal memetik poin usai dibekap Fiorentina, 3-4, Ahad (21/11) dini hari WIB.

Alhasil, kedua tim berbagi poin yang sama di dua posisi teratas klasemen sementara, 32 poin dari 13 laga. Di sisi lain, tambahan tiga poin di laga ini membawa La Beneamata kian mendekat dengan dua posisi teratas.

Berada di peringkat ketiga, I Nerazzurri tinggal terpaut empat poin dari I Rossoneri, yang duduk di peringkat kedua.

Spalletti pun berharap, performa mengecewakan di kandang Inter Milan ini tidak terulang lagi di laga-laga berikutnya, terutama saat menghadapi Lazio pada giornata ke-14, akhir pekan ini.

''Jika ingin bertahan dengan AC Milan dan Inter Milan dalam meraih target yang penting, kami mesti lebih berani mengambil risiko di atas lapangan. Kami harus bisa menguji tim di level tertinggi karena kami yakin dan layak berada di posisi saat ini,'' kata mantan pelatih AS Roma tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement