Ahad 21 Nov 2021 17:54 WIB

BPBD Kulon Progo Ajukan Alat Early Warning System

Tujuh dari delapan alat early warning system sudah rusak parah dan tak bisa dipakai.

Penyerahan alat mitigasi bencana alam yakni early warning system (EWS) oleh tim KKN 072 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kepada warga Dusun Sonyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, belum lama ini.
Foto: Dok UMY
Penyerahan alat mitigasi bencana alam yakni early warning system (EWS) oleh tim KKN 072 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kepada warga Dusun Sonyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, mengajukan permohonan bantuan pengadaan dan perbaikan alat sistem peringatan dini sepanjang Pantai Trisik hingga Pasir Kadilangu ke BPBD provinsi. Karena tujuh alat tersebut sudah tidak berfungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi mengatakan saat ini, tujuh di antara delapan alat sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) yang terpasang sepanjang pantai selatan di daerah tersebut sudah rusak parah dan tidak bisa dipakai.

Baca Juga

"Menindaklanjuti hal tersebut, kami telah mengusulkan perbaikan EWS kepada Pemda DIY melalui BPBD DIY. Belum lama ini, Bappeda DIY juga telah berkomunikasi dengan kami perihal perbaikan EWS yang rusak itu," kata dia.

Ia mengatakan kerusakan tujuh EWS yang tersebar dari Pantai Trisik yang berada di perairan sisi timur hingga Congot di perairan sisi barat itu, sudah terjadi sejak setahun terakhir.

Dia menjelaskan kerusakan alat tersebut tergolong parah, bahkan sampai ada piranti yang lepas dari titik pemasangan EWS. Ada satu yang masih berfungsi akan tetapi tidak terkoneksi dengan perangkat di pusdalops yang lokasinya di sekitar Pantai Glagah.

Saat ini, pihaknya baru melakukan perbaikan untuk bisa mengoneksikan antara EWS yang masih berfungsi dengan alat di Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB).

Joko mengatakan prioritas perbaikan nantinya menyasar EWS yang masih berfungsi akan tetapi belum terhubung dengan alat di pusdalops. Selanjutnya, kata dia, secara bertahap terhadap tujuh EWS yang rusak parah.

"Untuk sementara ini, kami berupaya secepat mungkin memperbaiki yang satu EWS masih menyala tapi tidak bisa terhubung dengan pusdalops. Kalau terjadi tsunami tentunya kami bisa segera mendapatkan peringatan dini dari alat itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement