Ahad 21 Nov 2021 09:35 WIB

Tren Trafik di Bandara Juanda Mulai Meningkat

Sejak awal November 2021, jumlah penumpang harian tertinggi mencapai 24 ribu orang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Calon penumpang pesawat mengantre untuk proses validasi dokumen kesehatan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Calon penumpang pesawat mengantre untuk proses validasi dokumen kesehatan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Internasional Juanda Surabaya mulai mencatat peningkatan trafik penumpang dan penerbangan. General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar mengatakan tren positif tersebut mulai terlihat menjelang akhir tahun. 

"Jika dibandingkan dengan kinerja trafik bulan November, hingga pertengahan Oktober ini ada pertumbuhan rata-rata jumlah penumpang per hari sebesar 18 persen," kata Sisyani dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (20/11). 

Dia menjelaskan, pada November 2021 rata-rata penumpang per hari melayani 21 ribu orang. Sementara pada Oktober 2021, Sisyani mengataka rata-rata terdapat 18 ribu penumpang per hari. 

Secara keseluruhan, lanjut dia, jumlah trafik penumpang Januari hingga Oktober 2021 tahun sekitar 4,5 juta penumpang. Dari total tersebut memiliki komposisi sekitar 4,4 juta penumpang  penerbangan domestik dan 78.143 penumpang penerbangan internasional. 

Selanjutnya, untuk jumlah pergerakan pesawat mencapai 44.640 pesawat. Sisyani mengatakan sebanyak 42.697 pesawat merupakan penerbangan domestik dan 1.943 pesawat penerbangan internasional.

Sedangkan pelayanan kargo mencapai sekitar 57,2 kilogram. Untuk kargo penerbangn domestik mencapai sekitar 44,9 juta kilogram dan kargo penerbngn internasional sekitar 12,2 juta kilogram. 

Sisyani menambahkan bahwa sejak awal November 2021, jumlah penumpang harian tertinggi telah mencapai 24 ribu penumpang dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 21 ribu per hari. Untuk jumlah pesawat harian tertinggi mencapai 200 pesawat datang dan pergi sedangkan pada bulan sebelumnya hanya mencapai 173 pesawat per hari.

Sisyani menjelaskan tren peningkatan jumlah penumpang harian mulai nampak sejak diberlakukannya penggunaan swab antigen sebagai salah satu syarat terbang. “Sejak awal November pemerintah memberlakukan swab antigen selain RT PCR, hal tersebut berdampak positif pada dunia industri penerbangan," ungkap Sisyani. 

Dia menuturkan, dengan terjangkaunya harga PCR dan swab antigen membuat meningkatnya animo pelaku perjalanan menggunakan transportasi udara. Sisyani optimistis, jumlah penumpang terus meningkat hingga akhir 2021. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement