Ahad 21 Nov 2021 08:49 WIB

Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia Verawaty Fajrin Tutup Usia

Verawaty Fadjrin meninggal dalam usia 64 tahun di RS Dharmais.

Verawaty Fajrin saat dirawat di RS Dharmais dan dijenguk oleh Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu. Verawaty mengembuskan nafas terakhir pada Ahad (21/11) di RS Dharmais dalam usia 64 tahun..
Foto: Dokpri
Verawaty Fajrin saat dirawat di RS Dharmais dan dijenguk oleh Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu. Verawaty mengembuskan nafas terakhir pada Ahad (21/11) di RS Dharmais dalam usia 64 tahun..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulu tangkis Indonesia berduka. Salah satu pahlawannya, Verawaty Fajrin, telah berpulang dengan tenang di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Ahad (21/11), pukul 06.58 WIB.

"Innaalillaahi wa innaailaihi rajiunBerita duka, telah berpulang ke Rahmatullah, Ibu Hj Verawaty Fajrin," demikian kabar yang diterima Republika.co.id, Ahad pagi.

Baca Juga

Vera, mantan pemain yang sarat prestasi besar ini berpulang dalam usia 64 tahun setelah sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru. Hingga akhir hayat, Vera meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini, dan dua cucu. Fidyandini merupakan mantan atlet bola basket Indonesia dan kini bekerja di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Rencananya jenazah Vera akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Ahad siang, diberangkatkan dari rumah duka, Kavling DKI Cipayung, Jl. Durian Blok T 1 No 23 RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur. Sebelumnya Vera akan dishalatkan di Masjid Al Islam, kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

"PBSI dan keluarga besar bulu tangkis Indonesia turut berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin. Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulu tangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan medianya.

Prestasi Vera cukup banyak. Pada tunggal putri, perempuan kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini sukses menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta. Dia menjadi kampiun seusai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie,11-1, 11-3. 

Setahun sebelumnya, bersama Imelda Wigoena, Vera juga merenggut juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang), 15-3, 10-15, 15-5. Mereka pun menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968. Bersama Imelda pula, Vera merebut emas SEA Games Manila 1981.

Bersama Imelda pula, Vera juga sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok. Mereka di final mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (China). Sebelumnya, mereka juga memenangi titel Denmark Terbuka 1978. 

Di luar itu, masih prestasi besar lainnya. Bersama Eddy Hartono, Vera sebelumnya juga ikut mengantarkan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989. Mereka menjadi penentu kemenangan tim Garuda 3-2 atas Korea Selatan di final setelah mengatasi Park Joo-bong/Chung Myung-hee, 18-13, 15-3. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement