Sabtu 20 Nov 2021 13:53 WIB

Polisi Belanda Bubarkan Aksi Protes Covid-19

Polisi Belanda Lepaskan Tembakan Peringatan Bubarkan Aksi Protes Covid-19

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Subarkah
Demontrasi memprotes penguncian akibat pandemi Covid-19 di Roterdam.
Foto: Al Jazeera
Demontrasi memprotes penguncian akibat pandemi Covid-19 di Roterdam.

REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Polisi Belanda melepaskan tembakan peringatan yang melukai beberapa orang, dalam aksi protes terhadap penguncian parsial Covid-19 di Rotterdam. Aksi protes berubah menjadi kekerasan, dan beberapa demonstran membakar mobil polisi serta melemparkan batu.

Kekacauan pecah dalam aksi protes terhadap kebijakan pembatasan untuk menekan kasus virus korona di Rotterdam. Pemerintah juga berencana untuk membatasi akses bagi orang yang tidak divaksinasi ke beberapa tempat.

 

Puluhan orang ditangkap dan tujuh orang mengalami luka-luka, termasuk petugas polisi dalam aksi protes yang berujung dengan kekerasan di sepanjang salah satu jalan perbelanjaan utama Rotterdam. Walikota Rotterdam Ahmed Aboutaleb menggambarkan aksi protes tersebut sebagai "pesta pora kekerasan".

 

"Polisi pada akhirnya merasa perlu untuk menarik senjata untuk membela diri," kata Aboutaleb, dilansir Aljazirah, Sabtu (20/11).

 

Polisi mengatakan, demonstrasi dimulai di jalan Coolsingel dan diwarnai dengan kerusuhan, bahkan kebakaran terjadi di beberapa tempat. Polisi kemudian melepaskan beberapa tembakan peringatan.

 

Media Belanda mengatakan, beberapa  pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan termasuk "kebebasan". Mereka kemudian melemparkan batu ke arah polisi dan petugas pemadam kebakaran, termasuk membakar beberapa skuter listrik.  Polisi menggunakan meriam air untuk mencoba membubarkan massa.

 

Situasi telah mereda pada Jumat (19/11) malam, tetapi polisi masih bersiaga. Foto-foto di media Belanda menunjukkan setidaknya satu mobil polisi terbakar. Polisi Belanda mengatakan, unit dari seluruh negeri dibawa untuk memulihkan ketertiban di  Rotterdam.

 

Otoritas Rotterdam mengeluarkan perintah darurat yang melarang orang berkumpul untuk menjaga ketertiban umum. Sementara stasiun kereta api utama telah ditutup.

 

Rencananya demonstrasi lanjutan akan berlangsung di Amsterdam dan kota selatan Breda pada Sabtu.  Media lokal mengatakan, ribuan orang diperkirakan akan hadir dalam aksi tersebut.

 

Belanda sedang berusaha mengendalikan gelombang baru virus korona. Belanda mencatat lebih dari 21.000 kasus baru pada Jumat. Pemerintah mempertimbangkan untuk melarang orang yang tidak divaksinasi pergi kr bar dan restoran. Akses ke tepat publik hanya dibuka bagi  mereka yang telah menerima vaksinasi lengkap atau yang telah pulih dari Covid-19. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement