Sabtu 20 Nov 2021 05:05 WIB

Kamala Harris Jabat Sebagai Pelaksana Tugas Presiden AS

Harris akan jadi Plt selama Biden di bawah pengaruh anestesi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Foto: AP/Christophe Ena
Wakil Presiden AS Kamala Harris.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menyerahkan baton kekuasaan ke Wakil Presiden Kamala Harris selama ia berada di bawah pengaruh anestesi untuk kolonoskopi rutin. Dengan penyerahan ini, Harris akan menjadi perempuan kulit hitam dan keturunan Asia Tengah pertama yang pernah menjabat sebagai presiden AS.

Seperti dikutip dari CNN, Jumat (19/11) Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Harris akan bekerja dari kantornya di West Wing selama Biden di bawah anestesi. Biden yang akan berusia 79 tahun pada Sabtu (20/11) menjalani pemeriksaan kesehatan rutin di Walter Reed Medical Center dijalani sejak ia menjabat sebagai Presiden.

Baca Juga

Sudah menjadi salah satu tugas wakil presiden mengambil alih kekuasaan sementara presiden menjalani prosedur medis yang membutuhkan anestesi. Mantan Wakil Presiden Dick Cheney melakukannya beberapa kali ketika Presiden George W. Bush menjalani kolonoskopi rutin.

Dalam Pasal 3 Amandemen Konstitusi AS ke-25 mengatakan Presiden dapat mengirimkan surat ke  ketua House of Representative dan Presiden Pro Tempore (PPT) Senat yang menyatakan mereka 'tidak dapat menjalan tugas dan kekuasaannya'. "Dan hingga ia mengirimkan mereka deklarasi tertulis yang bertentangan dengan itu, kekuasaan dan tugas dialihkan ke Wakil Presiden sebagai Pelaksana Tugas Presiden," tulis Amandemen AS.

PTT merupakan jabatan tertinggi kedua di Senat Amerika Serikat setelah ketua Senat. Jabatan ini biasanya ini dipegang Senator paling senior dari fraksi mayoritas di Senat.

Pada awal tahun ini mantan juru bicara Gedung Putih masa pemerintahan Donald Trump, Stephanie Grisham menyiratkan mantan presiden itu menjalani pemeriksaan medis ke Walter Reed pada 2019. Tapi ia tetap bungkam mengenai menyerahkan kekuasaan pada Wakil Presiden saat itu Mike Pence.

Dalam bukunya 'I'll Take Your Questions Now', Grisham tidak menggunakan istilah kolonoskopi tapi sangat menyiratkan perjalanan Trump ke fasilitas medis presiden AS untuk melakukan itu. Ia mengatakan tujuan kunjungan Trump yang memicu spekulasi selama berminggu-minggu merupakan 'prosedur yang sangat umum' yang mana 'pasien ditidurkan'.

Ia menulis Bush juga pernah melakukan prosedur serupa selama berkuasa. Dalam bukunya, menurut Grisham saat itu Trump tidak ingin menyerahkan kekuasaan pada Pence selama ia dibius karena itu ia tetap merahasiakan kunjungan tersebut.

"(Trump) juga tidak ingin menjadi bahan lelucon, di televisi," tulis Grisham.

Biden merupakan presiden AS tertua yang pernah dilantik di periode pertama. Perkembangan kondisi kesehatannya terakhir dirilis dua tahun yang lalu ketika ia meluncurkan kampanye pemilihan presiden pada 19 Desember. Saat itu dokter utama Biden sejak 2009, Dr. Kevin O'Connor mengatakan Biden seorang 'pria berusia 77 tahun yang sehat, kuat'.  n Lintar Satria

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement