Sabtu 20 Nov 2021 00:05 WIB

Tantangan FKUB di Era Digital yang Kian Berat

Tidak sedikit informasi yang negatif itu bisa memicu konflik antar umat beragama. 

Rep: Fauziah Mursid/Fuji E Permana / Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tantangan yang dihadapi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), sekarang ini, semakin berat. Hal ini terutama di era digital yang memungkinkan semua informasi menyebar dengan begitu cepat.

"Akan tetapi, tantangan yang dihadapi FKUB sekarang ini tidak berarti tidak ada, bahkan tantangan semakin berat," ujar Wakil Presiden Ma'ruf Amin di acara Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi Nasional FKUB ke-6 se-Indonesia, dalam keterangan yang dirilis Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (19/11).

Kiai Ma'ruf menjelaskan, di era digital seperti saat ini seluruh informasi tersebar dengan cepat, baik positif maupun negatif. Menurutnya, tidak sedikit informasi yang negatif itu bisa memicu konflik antar umat beragama melalui narasi konspiratif dan berita bohong (hoax).

Wapres menilai, tujuan penyebaran berita bohong itu tidak lain untuk mengadu domba umat. Wapres mengatakan, penyebaran berita negatif ini jauh lebih cepat dibandingkan berita yang sudah dikonfirmasi kebenarannya.

"Berita bohong itu berkembang lebih cepat seperti deret ukur dibandingkan dengan berita yang bersifat konfirmatif (pelurusan berita) yang seperti deret hitung," kata Kiai Ma'ruf.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi berbasis digital juga berdampak pada kemampuan kurasi algoritma terhadap setiap informasi. Ia menjelaskan, dengan 'kurasi algoritma', menggiring setiap orang atau kelompok orang meyakini hanya terhadap informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran. Sementara kelompok lain, berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri.

Hal ini akan mengakibatkan terjadinya keterbelahan sosial dalam hal ini keterbelahan antar umat beragama. "Ini adalah salah satu tantangan yang harus dijawab oleh FKUB agar kerukunan umat beragama tetap terjaga dan terpelihara. Saya mengharapkan forum ini juga membahas tantangan tersebut secara mendalam serta menyiapkan langkah antisipasinya," kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement