IHRAM.CO.ID,CHICAGO -- Seorang pemimpin serikat polisi mengundurkan diri dari jabatannya setelah membuat pernyataan anti-Muslim dan kekerasan, Rabu (17/11). Keputusan ini disamput baik Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang Chicago (CAIR-Chicago).
Penimpin yang mengundurkan diri dari Departemen Kepolisian Chicago ini bernama John Catanzara. Ia menjbat sebagai Presiden Fraternal Order of Police Lodge 7, serikat polisi terbesar di Chicago.
Dilansir di situs resmi CAIR, Kamis (18/11), Cantanzara mengatakan dia lebih suka meninggalkan departemen daripada menjalani sidang disiplin yang disebut sebagai "lelucon". Sidang, yang dimulai Senin, difokuskan pada dugaan tindakan dan pernyataan yang dilakukan Cantanzara.
Dalam unggahan media sosial, Cantanzara menyebut Muslim sebagai “orang biadab” yang “semuanya pantas mendapat tembakan peluru".
Tak hanya itu, dia membandingkan mandat vaksin pegawai kota Chicago dengan Nazi Jerman. Ia spat muncul dalam seragamnya untuk mempromosikan Trump dan menyatakan simpati atas pemberontakan Capitol 6 Januari.
Cantanzara juga mengatakan dia akan tetap menjadi presiden serikat polisi. Bahkan, ia menyatakan niat untuk mencalonkan diri sebagai walikota Chicago.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Eksekutif CAIR-Chicago Ahmed Rehab mengatakan, John Cantanzara telah berulang kali menunjukkan dia tidak layak untuk pekerjaan yang berhubungan dengan penegakkan hukum.
Kefanatikan dan prasangka ekstrem yang ia anut secara terang-terangan disebut telah mengabaikan kesusilaan dasar manusia. Catatan panjang pelanggarannya telah menjadi aib bagi kepolisian dan kota Chicago.
"Kami menyambut baik berita pengunduran dirinya, dan mendesak Departemen Kepolisian Chicago untuk memerangi Islamofobia maupun segala bentuk kefanatikan di jajarannya," ujarnya.
Ahmed Rehab bahkan mencatat CAIR-Chicago sebelumnya telah menyerukan pemecatan Cantanzara.
Sumber:
Ikuti Whatsapp Channel Republika
