Kamis 18 Nov 2021 18:34 WIB

IAI Tazkia Tanda Tangani MoU dengan Pemprov Sumbar

Sumbar mentargetkan sebelum akhir 2022, Bank Nagari sudah menjadi Bank Nagari Syariah

Rektor Institut Tazkia Murniati Mukhlisin menerima kunjungan dan silaturrahim Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kamis (18/11).
Foto: Istimewa
Rektor Institut Tazkia Murniati Mukhlisin menerima kunjungan dan silaturrahim Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kamis (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMATRA BARAT -- Rektor Institut Tazkia Murniati Mukhlisin menerima kunjungan dan silaturrahim Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Kamis (18/11). Sejumlah perjajian kerja sama pun ditandatangani kedua belah pihak.

Kerja sama antara Pemerintah Sumatera Barat dan Institut Tazkia terkait penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang ekonomi syariah, hukum syariah, pendidikan syariah. Termasuk, program hafidzpreneur dan program internasional, penyelenggaraan kerja sama bidang pelatihan pengembangan spiritual, emosional dan finansial, pemberian beasiswa kepada putra-putri terpilih di Sumatera Barat dan pengembangan industri halal di Sumatra Barat.

Dalam kunjungannya, gubernur didampingi oleh Wakil Ketua Percepatan Sumbar Madani Miko Kamal, Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Marliosni dan Kepala Badan Penghubung Andre Setiawan. Agenda ini merupakan kunjungan balasan dari Pemprov Sumbar. Sebelumnya, Institut Tazkia melakukan kunjungan Silaturrahim ke Padang Oktober lalu.

Dalam kesempatan itu, Mahyeldi menyambut baik kesepakatan Kerja sama tersebut. "Karena kami rasa perlu dukungan dari banyak pihak termasuk Institut Tazkia dalam pembangunan Sumatera Barat yang lebih kedepannya. Jadi, kami berharap setelah penandatangan MoU ini tim Tazkia dan OPD terkait bisa langsung menindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama sehingga manfaatnya bisa langsung berdampak kepada masyarakat," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (18//11).

Gubernur juga mengatakan, pentingnya pengembangan UMKM halal di Sumatera Barat. Walaupun semua orang tahu, kalau Rumah Makan Padang pastinya halal, tapi tetap perlu diperiksa apakah semua unsur sudah memenuhi sistem jaminan halal. 

"Kami juga mentargetkan sebelum akhir 2022, Bank Nagari sudah bertransformasi menjadi Bank Nagari Syariah," ujarnya. 

Rektor IAI Tazkia Murniati Muhlisin mengatakan, potensi makanan halal dan pariwisata halal di Sumatera Barat diharapkan dapat menjadi komoditi ekspor. Harapan ke depannya, kata dia, akan ada Kawasan Industri Halal di Sumatera Barat seperti yang sudah dilakukan di daerah lain seperti Riau, Jakarta, Kalimantan Tengah, Banten, Jawa Timur.

Sementara Pimpinan Tazkia Group sekaligus pakar ekonomi syariah Muhammad Syafii Antonio mengajak, pemerintah Sumatera Barat untuk mengembangkan FinTech syariah. Seperti mengikutkan UMKM dalam Security Crowd Funding yang akan membantu masalah permodalan. "Ini diperluka agar ke depanya UMKM bisa lebih bersaing," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement