Kamis 18 Nov 2021 15:37 WIB

DIY tak Berencana Tutup Destinasi Wisata Selama Libur Nataru

DIY mendukung kebijakan PPKM Level 3 selama libur Nataru.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Becak membawa wisatawan usai berbelanja di sentra oleh-oleh Rotowijayan, Yogyakarta, Ahad (7/11). Sudah tiga pekan geliat sentra oleh-oleh dipadati wisatawan. Dibukanya pintu pariwisata saat PPKM Level 2 membuat roda ekonomi berputar kembali. Bakpia, batik, koas, dan pernak-pernik menjadi buruan wisatawan untuk buah tangan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Becak membawa wisatawan usai berbelanja di sentra oleh-oleh Rotowijayan, Yogyakarta, Ahad (7/11). Sudah tiga pekan geliat sentra oleh-oleh dipadati wisatawan. Dibukanya pintu pariwisata saat PPKM Level 2 membuat roda ekonomi berputar kembali. Bakpia, batik, koas, dan pernak-pernik menjadi buruan wisatawan untuk buah tangan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menegaskan, pihaknya tidak akan menutup destinasi wisata selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, Pemda DIY akan dilakukan pengaturan pengetatan pergerakan masyarakat untuk mencegah lonjakan Covid-19 saat Nataru maupun pascalibur Nataru.

"Bukan ditutup, tapi diatur," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (18/11).

Baca Juga

Aji menyebut, pihaknya tidak mungkin menutup pariwisata selama Nataru. Di masa PPKM Level 2 saat ini, destinasi wisata di DIY juga sudah beroperasi.

Sementara, saat Nataru DIY juga dinilai menjadi sasaran utama bagi wisatawan, terutama yang datang dari luar daerah. Diprediksikan, kunjungan wisatawan akan lebih besar saat Nataru jika tidak dilakukan pengaturan.

"Kita tidak mungkin lagi menutup pariwisata itu, tapi kita mengatur supaya ada pembatasan-pembatasan agar tidak terjadi kerumunan, kemudian tidak ada pelanggaran terhadap protokol kesehatan," ujar Aji.

Terkait dengan kebijakan pemerintah dengan menerapkan PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama masa libur Nataru, pihaknya mendukung hal tersebut. Dengan level 3, kata Aji, pemda dapat melakukan pengaturan sesuai kondisi daerah masing-masing.  

Pengaturan saat ditetapkannya PPKM Level 3 dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 saat libur Nataru. Menurutnya, pengaturan dapat lebih diketatkan saat PPKM Level 3 dibandingkan dengan level 2.

"Kalau kemudian pemerintah akan melakukan itu (menerapkan PPKM Level 3), saya kira pertimbangannya itu supaya daerah-daerah punya kewenangan mengatur sesuai dengan kondisinya," jelas Aji.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah akan menerapkan kebijakan PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama masa libur Nataru.

"Selama libur Nataru, seluruh Indonesia akan diberlakukan peraturan dan ketentuan PPKM Level 3," ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Antisipasi Potensi Peningkatan Kasus Covid-19 Pada Libur Nataru, secara daring, pada Rabu (17/11).

Muhadjir menyatakan, kebijakan tersebut dilakukan untuk memperketat pergerakan orang dan mencegah lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Nataru. Nantinya seluruh wilayah di Indonesia, baik yang sudah berstatus PPKM Level 1 dan 2 akan disamaratakan menerapkan aturan PPKM Level 3.

"Sehingga ada keseragaman secara nasional. Sudah ada kesepakatan, aturan yang berlaku di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali nanti akan diseragamkan," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement