Kamis 18 Nov 2021 08:20 WIB

ICMI Diminta Hadir Benahi Tiga Tantangan Muslim Indonesia

ICMI juga dinilai mampu membantu mengatasi persoalan kesenjangan demokrasi digital.

Rep: My38/ Red: Fernan Rahadi
Foto: Tangkapan layar Zoom
"Forum Dialog Nusantara (FDN) Peran ICMI Menuju Indonesia Emas 2045", Rabu (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim di Indonesia masih memiliki tiga tantangan besar yang patut diperhatikan bersama, yakni ketertinggalan, ekstremisme, dan afiliasi pikiran keagamaan yang tak produktif. Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) pun diminta hadir untuk turut berkontribusi dalam penanganan ketiga hal tersebut. 

"Menurut saya ICMI harus hadir di sini, berkontribusi dalam menekan ekstremisme dan radikalisme yang tidak bisa kita hindari. Setidaknya pikiran-pikiran ekstremisme, khususnya radikalisme keagamaan bisa kita tangani bersama," ujar Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Prof Kamaruddin Amin, dalam "Forum Dialog Nusantara (FDN) Peran ICMI Menuju Indonesia Emas 2045", Rabu (17/11).

Selain itu, peran para cendekiawan Muslim juga dinilai mampu membantu menyelesaikan persoalan kesenjangan dalam demokrasi digital. Sebab, masyarakat yang tinggal di perkotaan berpotensi semakin canggih. Sedangkan masyarakat di daerah tertinggal dianggap masih membutuhkan perhatian lebih terkait pemanfaatan teknologi. Apalagi kondisi tersebut kemudian diperparah dengan adanya pandemi Covid-19. 

"Dalam hal ini, kaum cendekiawan muslim perlu mengambil porsi yang cukup, secara proporsional, untuk memberikan pengertian terhadap aspek ketimpangan ini. Sebab, kalaupun pendapatan perkapita naik atau pembangunan berjalan tetapi kalau ada ketimpangan, hal tersebut dapat menjadi bumerang. Pada saatnya hal tersebut akan menjadi negasi dari apa yang sudah kita upayakan," ujar Rektor Unika Atma Jaya, A Presetyantoko.

 

Wakil Ketua ICMI, Ilham Habibie, dalam sambutannya mengatakan forum dialog ini dilakukan untuk mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.  "Aspek tersebut juga merupakan bagian besar dari peran ICMI, yakni menjadi bagian dari pada Indonesia untuk berkontribusi mencari jawaban atas tantangan besar itu," ujar Ilham yang juga Ketua Penasihat FDN.

Untuk menggapai cita-cita tersebut, banyak sektor yang harus dibenahi. Dalam hal ini, ICMI yang, salah satunya, bergerak di bidang ekonomi syariah tidak hanya fokus terhadap solusi pembangunan dalam sektor tersebut.  "Indonesia lebih luas dari hal itu, jadi kita harus perhatikan selain ICMI, misalnya sektor energi atau yang lain yang bukan syariah. Namun, yang harus kita lihat adalah porsinya ICMI, sebagai organisasi yang merepresentasikan cendekiawan Muslim," tuturnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement