Kamis 18 Nov 2021 01:56 WIB

Indonesia Tujuan Investasi Populer di Asia Tenggara

Indonesia mampu menarik modal global masuk terlepas dari kondisi pasar tak menentu

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Pertumbuhan Investasi. Indonesia disebut sebagai negara tujuan investasi terpopuler di kawasan Asia Tenggara seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi pada paruh pertama 2021.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Investasi. Indonesia disebut sebagai negara tujuan investasi terpopuler di kawasan Asia Tenggara seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi pada paruh pertama 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia disebut sebagai negara tujuan investasi terpopuler di kawasan Asia Tenggara seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi pada paruh pertama 2021. Popularitas Indonesia bahkan mampu melampaui Singapura.

Managing Director, Investment (Telecommunications, Media & Technology and South East Asia), dari Temasek,  Fock Wai Hoong, mengatakan Indonesia mampu menarik modal global untuk masuk terlepas dari kondisi pasar yang tidak menentu.

Baca Juga

"Aktivitas transaksi kembali menguat pada paruh pertama tahun 2021, yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara dengan nilai transaksi yang mencapai rekor baru dibandingkan beberapa tahun terakhir," kata Hoong, Rabu (17/11).

Laporan SEA e-Conomy 2021 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menyebut aktivitas kesepakatan investasi di Indonesia mengalami kebangkitan yang sangat kuat di paruh pertama 2021 dengan 300 kesepakatan senilai 4,7 miliar dolar AS atau setara Rp 67,2 triliun dibandingkan 437 kesepakatan senilai 4,4 miliar dolar AS di sepanjang 2020. Nilai kesepakatan di semester I 2021 saja telah melampaui total empat tahun terakhir.

Terlepas dari kondisi pasar yang tidak menentu, modal global terus mengalir masuk ke pasar Indonesia mengingat adanya pertumbuhan kuat pada sektor penyokong ekonomi, terutama di area layanan digital yang mengalami peningkatan penggunaan akibat Covid 19 seperti e-commerce, fintech, healthtech, dan edtech.

Laporan juga mengungkapkan bahwa pelepasan saham ke publik juga meningkat dan Bursa Efek Indonesia memimpin perkembangan ini dengan masuknya sejumlah perusahaan raksasa teknologi regional ke bursa saham Indonesia. Secara regional, tahun ini ada 23 unicorn teknologi konsumen, tujuh di antaranya berasal dari Indonesia dan sudah ada beberapa yang berencana untuk IPO dalam waktu dekat.

Hoong sangat optimistis dengan potensi pertumbuhan ekonomi internet Indonesia yang didorong oleh basis pengguna yang sangat besar, sangat antusias, dan telah mengadopsi layanan digital selama pandemi. Hoong berharap Temasek dapat meningkatkan investasi di berbagai perusahaan digital terbaik di Asia Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement