Rabu 17 Nov 2021 14:13 WIB

Adhi Karya Fokus Perbaiki Struktur Keuangan

Adhi Karya sudah mulai konsisten mencari pendanaan bersifat project financing.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Suasana proyek pembangunan LRT di Jakarta, Rabu (10/9). PT Adhi Karya Tbk akan fokus memperbaiki struktur keuangan terutama dari sisi permodalan.
Foto: ANTARA/RENO ESNIR
Suasana proyek pembangunan LRT di Jakarta, Rabu (10/9). PT Adhi Karya Tbk akan fokus memperbaiki struktur keuangan terutama dari sisi permodalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya Tbk akan fokus memperbaiki struktur keuangan terutama dari sisi permodalan. Pasalnya, pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun lalu telah berdampak pada terganggunya aktivitas bisnis perseroan.

Emiten bersandi saham ADHI ini sekarang tengah melakukan beberapa aksi untuk memperbaiki ekuitas. Salah satunya dengan mendorong anak usaha melakukan penawaran umum perdana (IPO) serta penambahan modal dari pemegang saham. 

Baca Juga

"Upaya-upaya ini tujuannya untuk meningkatlan equity yang kita miliki sehingga bisa menyerap rencana-rencana bisnis yang kita lihat ke depan masih ada prospek yang baik," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Adhi Karya Tbk, AAG Agung Dharmawan, Rabu (17/11). 

Agung mengatakan, Adhi Karya juga mulai melihat berbagai skema yang paling mungkin untuk dilakukan terutama dari sisi pendanaan. Sejak tahun lalu, perseroan sudah mulai bergeser dan konsisiten mencari pendanaan yang bersifat project financing

 

"Langkah ini ditempuh dalam rangka memperkuat fondasi agar perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan," kata Agung menambahkan. 

Selain itu, menurut Agung, Adhi Karya juga melakukan penyesuaian terhadap belanja modal atau capital expenditure (capex). Pada September 2021, capex perseroan hanya mengalami sedikit peningkatan dari tahun lalu. Perseroan mulai melihat kembali timeline atas-atas investasi yang dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi yang ada. 

Dalam rangka meningkatkan kapabilitas secara internal, perseroan juga melakukan pengurangan biaya atau efisiensi. Pada kuartal III 2021, perseroan mengalami perbaikan dari sisi HPP dan biaya operational expenditure. Kapabilitas yang kuat juga dicapai melalui percepatan perolehan pembayaran atas proyek-proyek besar. 

Menurut Agung, hal tersebut yang membuat Adhi Karya mampu bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19. "Harapan kami dengan sudah makin besarnya tingkat vaksinasi dan penurunan kasus Covid-19 memberikan gambaran-gambaran yang lebih baik lagi di akhir 2021 dan tahun-tahun ke depan," kata Agung. 

Pada kuartal III 2021, Adhi Karya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 17 miliar atau naik 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih ini didukung oleh peningkatan operasional excellence dan pendapatan proyek join operasi. 

Sedangkan pendapatan perseroan pada kuartal III 2021 tercatat sebesar Rp 7,4 triliun. Perseroan juga merealisasikan capex sebesar Rp 388,8 miliar yang. Capex ini didominasi oleh penyertaan proyek investasi sebesar 23,6 persen yang mengalami penyesuaian timeline akibat gelombang kedua Covid-19. 

Selain itu, Adhi Karya juga terus memaksimalkan kinerja melalui pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional, antara lain Jalan Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74,2 km dengan progres per November 2021 sebesar 76,4 persen. 

Berikutnya, terdapat proyek pembangunan Prasarana LRT Jabodebek sepanjang 44,5 km dengan progres per November 2021 sebesar 88,1 persen, dan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A dengan progres per November 2021 sebesar 23,5 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement