REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Lhokseumawe menyatakan komoditas Aceh berupa keladi mampu menembus pasar Thailand.
Kepala Seksi Humas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Lhokseumawe Suhaili mengatakan, nilai komoditas keladi yang diekspor ke Thailand tersebut mencapai Rp 52,39 juta. "Ekspor tersebut diharapkan semakin membuka pintu-pintu peluang pemanfaatan sumber daya alam Aceh. Kami berharap tidak hanya keladi, tetapi komoditas lainnya juga bisa tembus pasar ekspor," kata Suhaili di Lhokseumawe, Aceh, Senin (15/11).
Suhaili mengatakan, keladi tersebut diekspor oleh perusahaan PT Energi Pulau Suja. Perusahaan tersebut sudah dua kali mengekspor keladi. Ekspor pertama pada 21 Oktober dan kedua 9 November lalu.
"Ekspor ini menunjukkan potensi Indonesia di pasar internasional semakin bersaing. Keladi yang diekspor tersebut sebanyak 1.773 bagian. Ke depan, kami berharap jumlah yang diekspor semakin banyak," kata Suhaili.
Suhaili mengatakan kendati nilai yang diekspor tidak terlalu besar, tapi penjualan komoditas Aceh tersebut ke Thailand merupakan upaya memulihkan perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. "Kami terus mendorong perusahaan-perusahaan di Aceh, khusus Kota Lhokseumawe untuk mengekspor komoditas alam yang ada. Apalagi komoditas alam Aceh mampu bersaing di pasar internasional," kata Suhaili.
