Selasa 16 Nov 2021 07:08 WIB

Duterte Calonkan Diri Sebagai Anggota Senat Filipina

Anak perempuan Duterte akan diatur untuk mengikuti persaingan di cawapres.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat KTT ASEAN Cina ke-20 di Manila, Filipina, Senin (13/11).
Foto: Linus Escandor/Pool Photo via AP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat KTT ASEAN Cina ke-20 di Manila, Filipina, Senin (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak jadi pensiun dari politik pada Senin (15/11). Dia memilih untuk maju menjadi calon anggota senat.

Sementara anak perempuannya, Sara Duterte-Carpio diatur untuk memperebutkan kursi wakil presiden. Dua jabatan itu,  baik wakil presiden maupun senat merupakan posisi strategis bagi klan Duterte membangun politik yang cukup besar dan berpengaruh dalam enam tahun terakhir.

Baca Juga

Pada bulan lalu, Duterte menyatakan akan berhenti dari politik setelah meninggalkan kursi kepresidenan. Pemilih pun menebak-nebak niat dia dan putrinya sampai batas waktu akhir pendaftaran kandidat.

Selain Duterte, terdapat dua anggota keluarganya yang juga ikut pemilihan. Dua putra presiden mencalonkan diri sebagai anggota kongres dan wali kota.

Keputusan Duterte tidak terlibat dalam pemilihan presiden dan wakil presiden mendorong putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos sebagai kandidat diunggulkan. "Ini menyegel posisi Marcos sebagai yang terdepan dalam perlombaan ini," kata Richard Heydarian, seorang penulis, kolumnis dan akademisi yang berspesialisasi dalam politik.

"Dengan Sara tidak sebagai capres, maka pemilihan ini menjadi segalanya tentang mengalahkan Marcos," katanya.

Sara sebelumnya diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden setelah memimpin semua jajak pendapat tahun ini dalam kandidat pilihan. Marcos mengaku menjadikan Sara sebagai pasangannya.

Marcos yang merupakan mantan senator,adalah bagian dari dinasti paling terkenal di Filipina. Ibunya Imelda dan saudara perempuannya Imee di antara anggota keluarga yang menempati jabatan anggota kongres, gubernur, dan senator.

Meskipun pencalonan Marcos Jr sebagai presiden telah memicu kemarahan di antara para korban era darurat militer brutal ayahnya, Christopher "Bong" Go telah memimpin jajak pendapat terbaru. Bong memimpin jajak pendapat sebagai sosok yang dapat menggantikan Duterte tahun depan.

Marcos (Bong Go) mendapat 47 persen dukungan dalam jajak pendapat Social Weather Stations yang dilakukan tiga minggu lalu. Hasil jajak pendapat menunjukkan kandidat presiden lainnya terpaut jauh, dengan Wakil Presiden petahana Leni Robredo dengan 18 persen, dan Wali Kota Manila Francisco Domagoso dengan 13 persen, diikuti oleh ikon tinju Manny Pacquiao dengan 9 persen.

Negara Asia Tenggara berpenduduk 110 juta orang itu mengadakan pemilihan umum pada Mei 2022 untuk posisi dari presiden hingga gubernur, wali kota, dan pejabat lokal.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement