Senin 15 Nov 2021 22:35 WIB

Satgas Antisipasi Peningkatan Kasus via Trans Papua

Satgas akan koodinasi dengan pihak keamanan untuk pengawasan kendaraan dari luar.

Foto udara Jalur Trans Papua (ilustrasi). Satgas Covid-19 mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 melalui lalu lintas kendaraan di Trans Papua.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Foto udara Jalur Trans Papua (ilustrasi). Satgas Covid-19 mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 melalui lalu lintas kendaraan di Trans Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua sedang mempersiapkan langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 melalui pelintas jalan di jalur trans Papua, Jayapura-Yalimo-Jayawijaya.

Ketua Satgas Covid-19 Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Senin (15/11), mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah berkoodinasi dengan pihak keamanan untuk pengawasan kendaraan yang masuk dari luar Jayawijaya. "Untuk jalur darat kita akan berkoodinasi dengan piihak keamanan karena akses dari Jayapura maupun Yalimo masuk Wamena, ini kadang-kadang sekali masuk bisa 300 kendaraan," kata Jhon.

Baca Juga

Ia mengatakan, jika ratusan kendaraan itu masuk sekaligus atau bersamaan maka tim Covid-19 bisa langsung lakukan pemantauan serta pemeriksaan. Namun, jika kendaraan itu masuk tidak bersamaan maka susah untuk dipantau.

"Kalau kendaraan-kendaraan dari luar ini masuk tidak bersamaan, itu yang kita agak susah, makanya kita akan koodinasi dengan keamanan untuk langkah selanjutnya," kata dia.

Pemkab Jayawijaya menghawatirkan kendaraan-kendaraan itu melintasi Yalimo tanpa pemeriksaan. Karena akses darat dari Yalimo terbilang lancar dan penanganan di Yalimo terlalu bebas.

"Itu yang kita antisipasi sekarang," katanya.

Sementara untuk akses penerbangan, Jhon memastikan sudah ditetapkan sejumlah peraturan bagi calon penumpang agar tidak membawa virus itu ke Jayawijaya. "Untuk jalur udara, kita buka sesuai peraturan menteri bahwa yang sudah vaksin dua kali itu menggunakan antigen. Yang baru sekali vaksin tetap harus tes swabPCR, yang belum sama sekali harus PCR," demikian kata Jhon.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement