Senin 15 Nov 2021 14:33 WIB

Kinerja Seluruh Ekspor Nonmigas Meningkat, Kecuali Pertanian

Industri pengolahan meningkat 3,61 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Tambang Batubara. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan ekspor semua sektor dari nonmigas pada bulan Oktober 2021 mengalami kenaikan baik secara bulanan (mtm) maupun tahunan (yoy)
Foto: AP/VOA
Tambang Batubara. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan ekspor semua sektor dari nonmigas pada bulan Oktober 2021 mengalami kenaikan baik secara bulanan (mtm) maupun tahunan (yoy)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan ekspor semua sektor dari nonmigas pada bulan Oktober 2021 mengalami kenaikan baik secara bulanan (mtm) maupun tahunan (yoy). Hanya satu sektor yang tidak naik, yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

Kepala BPS Margo Yuwono, menyampaikan, ekspor nonmigas khususnya industri pengolahan tercatat 16,07 miliar dolar AS, meningkat 3,61 persen mtm juga naik 36,5 persen yoy.

Baca Juga

Sementara itu kinerja ekspor sektor pertambangan dan lainnya mencapai 4,53 miliar dolar AS. Angka itu tumbuh 20,11 persen mtm juga melonjak tinggi 190,57 persen secara yoy.

Namun, capaian yang sama tidak dialami dalam kinerja ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sektor ini mencatat nilai ekspor sebesar 410 juta dolar AS. Secara mtm, ekspor sektor ini tercatat hanya mampu tumbuh 2,7 persen.

Adapun secara yoy mengalami pertumbuhan negatif 3,32 persen. "(Ekspor) semua naik kecuali pertanian untuk pertumbuhan secara year on year," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (15/11).

Ia menjelaskan, komoditas yang menyebabkan penurunan pertumbuhan ekspor dari tahun lalu yakni sarang burung walet yang mengalami kontraksi 34,75 persen. Kemudian penurunan ekspor terbesar juga terjadi pada komoditas cengkeh yang anjlok 79,76 persen.

Komoditas lainnya yang mengalami penurunan cukup tajam yakni udang hasil tangkap yang minus 77,22 persen. "Kontraksi yang terbesar ada di tiga komoditas ini," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement