Senin 15 Nov 2021 10:30 WIB

Amikom Jawab Tantangan Generasi yang Adaptif 

Kecanggihan teknologi menuntut generasi muda untuk memiliki mindset yang lebih kritis

Rep: My39/ Red: Fernan Rahadi
Acara Virtual International ABP Tech Talkshow The State of Deep Teach Research and Tach Startup Trends In 2022, Jumat (12/11).
Foto: Tangkapan layar Zoom
Acara Virtual International ABP Tech Talkshow The State of Deep Teach Research and Tach Startup Trends In 2022, Jumat (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Amikom Yogyakarta terus menciptakan generasi yang adaptif terhadap berbagai perkembangan teknologi. Dalam hal ini, Amikom secara konsisten mengajak mahasiswanya untuk lebih cerdas dan produktif dalam era kecanggihan teknologi tersebut.

"Kita tak perlu khawatir, banyak pekerjaan yang menanti kamu (generasi muda-Red) di masa depan. Lebih dari 60 persen pekerjaan akan muncul kembali dengan lebih beragam. Jadi, kita hanya butuh untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi," tutur Wakil Rektor Universitas Amikom, Arief Setyanto, saat diskusi dalam acara Virtual International ABP Tech Talkshow 'The State of Deep Teach Research and Tach Startup Trends In 2022', Jumat (12/11).

Kecanggihan teknologi itu, menuntut generasi muda untuk memiliki mindset yang lebih kritis. Hal itu merupakan tantangan di era digital ini, bahwa segala sesuatu yang berasal darinya belum pasti kebenarannya.  "Di sinilah pentingnya literasi, bukan perkara membaca dan menulis saja, tetapi juga bagaimana kita mendapatkan dan mengolah informasi yang akurat," ujarnya. 

Lebih lanjut, generasi muda yang mampu lebih kritis mengolah informasi tersebut akan mampu mewujudkan inovasi-inovasi baru terutama di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, sektor ekonomi kreatif yang berbasis teknologi telah banyak berkembang, seperti start up yang diinkubasi secara digital. 

"Seperti kita ketahui, keadaan pandemi ini banyak membawa perubahan dunia ekonomi. Di mana banyak yang berpindah ke digital, seperti platform delivery makanan dan sebagainya. Tantangan generasi muda ke depan adalah menciptakan inovasi kewirausahaan yang lebih unggul" tutur wakil direktur NUS Enterprise-BLOCK71 South East Asea, Sazali Johari, pada kesempatan tersebut.

Untuk itu, terdapat dua hal penting yang dapat mewujudkan Amikom sebagai kampus ekonomi kreatif berbasis kewirausahan, yaitu education excellence dan research excellence. 

"Education excellence meliputi ilmuwan, profesional, pengusaha, dan seniman. Sementara itu research excellence diwujudkan dalam merek Creative Economy Park," tutur Rektor Amikom, Prof Suyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement