Senin 15 Nov 2021 02:50 WIB

BPBD Jember Imbau Warga di 7 Kecamatan Siaga Banjir

Warga yang tinggal di bibir sungai diimbau unruk mengungsi sementara.

Warga melintasi banjir di Desa Pondok Joyo, Semboro, Jember, Jawa Timur, Kamis (11/11/2021). Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember sebanyak 1.294 rumah rumah warga terdampak banjir dan tanah longsor di tiga kecamatan di Jember yakni Semboro, Tanggul, dan Sumberbaru akibat hujan deras dan meluapnya air sungai sejak Rabu (10/11/2021).
Foto: Antara/Seno
Warga melintasi banjir di Desa Pondok Joyo, Semboro, Jember, Jawa Timur, Kamis (11/11/2021). Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember sebanyak 1.294 rumah rumah warga terdampak banjir dan tanah longsor di tiga kecamatan di Jember yakni Semboro, Tanggul, dan Sumberbaru akibat hujan deras dan meluapnya air sungai sejak Rabu (10/11/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember yang juga konsultan ahli kebencaanan tim Jember SAE Polres Jember Mahmud Rizal mengimbau masyarakat di tujuh kecamatan di Kabupaten Jember untuk meningkatkan kesiagaan terhadap potensi bencana banjir.

"Tujuh kecamatan diprediksi oleh BMKG meningkat pada status awas untuk potensi banjir yakni Kecamatan Sumberbaru, Tanggul, Bangsalsari, Panti, Kaliwates, Patrang, dan Sukorambi," katanya saat menggelar rapat siaga kebencanaan secara virtual di Jember, Ahad (14/11).

Baca Juga

Menurutnya ada perkembangan informasi dari BMKG untuk beberapa kecamatan di Jember pada status awas, terutama masyarakat yang berada pada bantaran sungai. "Upaya yang harus dilakukan adalah evakuasi terhadap masyarakat tersebut. Upaya itu merupakan antisipasi terjadinya luapan dan meminimalisasiadanya korban," katanya.

Sementara Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin memerintahkan Kasat Samapta Polres Jember AKP Eko Basuki TA untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dan menerjunkan pasukannya dalam upaya evakuasi dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

"Sesuai intruksi Kapolres terkait perkembangan status awas di beberapa kecamatan tersebut, kami akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk bersinergi mengantisipasi terjadinya banjir," katanya.

Dalam upaya preventif, lanjut dia, akan dilakukan patroli siaga dan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di beberapa kecamatan tersebut agar tidak melakukan aktifitas di sungai.

"Kami menghimbau kepada masyarakat utamanya yang berada di daerah bibir sungai untuk sementara waktu bisa mengungusi ke tempat aman dan jangan melakukan kegiatan-kegiatan di sungai, kami khawatir air datang tiba-tiba," ujarnya.

Ia juga berharap agar masyarakat ikut berperan aktif dalam menginformasikan kepada pihak-pihak terkait untuk mempermudah pemetaan daerah yang menjadi skala prioritas.

Sebelumnya banjir dan tanah longsor menerjang delapan desa di tiga kecamatan pada Rabu (10/11) yakni di Kecamatan Semboro, Tanggul, dan Sumberbaru. Sebanyak 1.294 rumah terdampak, dua rumah rusak berat, dan enam fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement