Ahad 14 Nov 2021 09:52 WIB

Ribuan Proyek di Jabar Bisa Serap 87.766 Tenaga Kerja

Realisasi investasi ke Jawa Barat beri kontribusi 16,3 persen pada investasi nasional

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Foto udara proyek pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/10/2021). Kementerian Koordinator Perekonomian melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengestimasi ada 16 proyek strategi nasional yang akan selesai pada akhir 2021, salah satunya adalah proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/10/2021). Kementerian Koordinator Perekonomian melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengestimasi ada 16 proyek strategi nasional yang akan selesai pada akhir 2021, salah satunya adalah proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat masih bertengger di peringkat pertama realisasi investasi di Indonesia sepanjang Januari-September 2021. Nilai total investasinya mencapai Rp 107,23 triliun.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara, realisasi investasi ini kembali mendongkrak serapan tenaga kerja di Jawa Barat hingga 87.766 orang yang terserap dari 23.749 proyek.

Baca Juga

Noneng menjelaskan, realisasi investasi ke Jawa Barat sepanjang Januari-September 2021 mampu memberikan kontribusi 16,3 persen pada realisasi investasi nasional.

Angka realisasi yang datang dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 107,23 triliun mampu membuka lapangan pekerjaan saat masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

“Realisasi investasi Jawa Barat periode Januari-September 2021 sebesar Rp 107,23 triliun naik Rp 20,90 triliun dari realisasi periode yang sama di tahun 2020. Angka ini telah mencapai 84,21 persen dari target yang ditetapkan oleh BKPM sebesar Rp 127,34 triliun,” ujar Noneng dalam keterangan resminya, Ahad (14/11).

Noneng menilai; capaian ini bukan hanya persoalan posisi pertama realisasi investasi Jawa Barat di nasional. Tapi, investasi PMA dan PMDN ini memberikan kontribusi terhadap pembangunan Jawa Barat.

“Peningkatan PMA sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar dan PMDN sangat berperan terhadap penyerapan tenaga kerja. Artinya investasi memiliki andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi triwulan secara year on year,” paparnya.

PMDN di Jawa Barat, kata dia, mampu berkontribusi maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dimana terdapat tenaga kerja sebesar 31.691 orang meningkat 10.363 orang dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 13.386 orang.

PMDN sendiri realisasi investasinya mencapai Rp 45,3 triliun atau meningkat Rp 9,9 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu. “Lokasi yang paling besar menyerap tenaga kerja PMDN di Jawa Barat di Kabupaten Bogor sejumlah 5.586 Orang atau 17,63 persen. Untuk PMA, penyerapan tenaga kerja terbesar dari Kabupaten Bekasi sejumlah 15.141 Orang atau 27 persen,” katanya.

Noneng mengatakan, pada Januari-September 2021, jumlah proyek yang direalisasikan adalah sebesar 23.749 proyek, naik signifikan sebesar 77,42 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yang sebesar 13.386 proyek.

Berdasarkan data realisasi investasi PMA & PMDN Januari-September 2021, sektor dengan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat adalah Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (25 persen), Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain (15 persen), dan Transportasi, Gudang & Komunikasi (11 persen).

“Jawa Barat masih menjadi primadona investasi, ini bisa dilihat dari kenaikan realisasi investasinya," katanya.

Realisasi PMA, kata dia, mengalami kenaikan sebesar 21,59 persen dan PMDN naik sebesar 28,01 persen. Jadi upaya Pemprov Jabar untuk terus mempromosikan potensi investasi tidak terhalang oleh pandemi Covid-19. Meskipun banyak upaya promosi dan sosialisasi dilakukan secara daring.

"Di sisi lain, Pak Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga terus intens hadir dalam upaya-upaya promosi investasi yang melibatkan investor luar,” katanya.

DPMPTSP Jawa Barat telah mencatat, kata dia, untuk PMDN, realisasi investasi terbesar disumbangkan oleh PT Mahkota Permata Perdana, Jasa Marga Japek Selatan dan Adhi Commuter Properti. Sementara perusahaan dengan realisasi PMA terbesar datang dari Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, PT Kereta Cepat Indonesia China dan Amazon Data Services Indonesia.

PMA Jepang dan Singapura mengalami kenaikan investasi pada periode Januari-September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020, setelah sebelumnya mengalami penurunan.

Dari kedua negara tersebut, Jepang mengalami kenaikan tertinggi di tahun 2021 yaitu sebesar 20,34 persen. Padahal, sebelumnya turun sebesar 35,02 persen di tahun 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement