Ahad 14 Nov 2021 09:00 WIB

Rusia Kirim Sistem Rudal S-400 ke India

Pengiriman S-400 ke sejumlah negara telah menuai kecaman oleh Amerika Serikat.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Sistem misil S-400 milik Rusia.
Foto: EPA
Sistem misil S-400 milik Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengirimkan sistem rudal pertahanan udara dengan jenis S-400 Triump untuk India. Pengiriman dilaporkan telah berjalan sesuai jadwal pada Ahad (14/11).

“Pasokan sistem pertahanan udara S-400 ke India telah dimulai dan berjalan sesuai jadwal,” ujar Direktur Layanan Federal untuk Kerjasama Teknis-Militer Rusia, Dmitry Shugaev, seperti dilansir Sputnik, Ahad (14/11).

Baca Juga

S-400 telah dikirim untuk memperkuat sistem pertahanan militer di China dan Turki. Rusia dan India juga menandatangani kontrak pengiriman sistem pertahanan udara ini pada Oktober 2018.

Sebelumnya, pada Agustus lalu, kepala eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport, Alexander Mikheev, mengatakan bahwa negosiasi mengenai pasokan sistem pertahanan udara S-400 sedang berlangsung dengan tujuh negara di Timur Tengah, kawasan Asia-Pasifik dan Afrika.

Pengiriman S-400 ke sejumlah negara telah menuai kecaman oleh Amerika Serikat. AS telah menjatuhkan sanksi ke Turki karena membeli S-400. Turki telah dikeluarkan dari program jet tempur canggih AS F-35.

Namun terkait India, AS sepertinya tidak akan menjatuhkan sanksi. AS membutuhkan India untuk melawan dominasi China di kawasan.

 Dua senator Amerika Serikat (AS), Mark Warner dan John Cornyn, mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap India karena membeli senjata militer dari Rusia.

Menurut Warner dan Cornyn, India telah mengambil langkah-langkah signifikan guna mengurangi pembelian peralatan militer Rusia.

“India memiliki sejarah panjang pembelian senjata dari Uni Soviet, dan kemudian Rusia. Pada 2018, India secara resmi setuju membeli sistem pertahanan udara S-400 Triumf Rusia setelah menandatangani perjanjian awal dua tahun sebelumnya. Kami khawatir bahwa transfer mendatang dari sistem ini akan memicu sanksi di bawah CAATSA, yang diberlakukan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perilaku jahatnya," kata mereka dalam surat bersama yang dirilis Selasa (26/10), dikutip laman NDTV.

India memang telah menandatangani kesepakatan senilai 5,4 miliar dolar AS dengan Rusia untuk membeli lima sistem rudal S-400. Penandatangan dilakukan saat perhelatan 19th India-Russia Annual Bilateral Summit di New Delhi pada Oktober 2019. Washington telah mengindikasikan bahwa sistem rudal S-400 Rusia dapat memicu sanksi Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) seperti halnya yang dilakukan terhadap Turki.

Warner dan Cornyn tak menampik adanya kekhawatiran terkait keputusan India membeli persenjataan militer dari Rusia. Namun mereka menyebut, transaksi semacam itu telah menurun. “Karena itu, kami sangat mendorong Anda untuk memberikan pengabaian CAATSA kepada India atas rencana pembelian sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 Triump,” ucap mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement