Ahad 14 Nov 2021 05:30 WIB

New Delhi Liburkan Sekolah Akibat Kualitas Udara Memburuk

Kantor pemerintah di New Delhi juga akan dialihkan untuk bekerja dari rumah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Kendaraan bergerak saat kota diselimuti kabut asap tebal di New Delhi, India, 5 November 2021, saat kualitas udara Delhi mencapai kategori
Foto: EPA-EFE/HARISH TYAGI
Kendaraan bergerak saat kota diselimuti kabut asap tebal di New Delhi, India, 5 November 2021, saat kualitas udara Delhi mencapai kategori

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal mengumumkan pada Sabtu (13/11), sekolah-sekolah di New Delhi, India, akan ditutup selama seminggu. Hal itu mengingat kondisi udara yang kian tercemar. 

"Selama seminggu dari Senin dan seterusnya, sekolah akan ditutup secara fisik tetapi akan berlanjut secara virtual sehingga anak-anak tidak perlu menghirup udara yang tercemar ... kegiatan konstruksi tidak diizinkan," kata Kejriwal

Baca Juga

Kejriwal menambahkan semua kantor pemerintah akan beralih bekerja dari rumah. Sementara kantor swasta akan disarankan untuk melakukan hal yang sama selama seminggu untuk mengurangi jumlah kendaraan berpolusi di jalan.

Menurut Kejriwal pembicaraan tentang potensi penguncian total di ibu kota juga sedang berlangsung. Namun, keputusan apa pun hanya akan diambil setelah berkonsultasi dengan pemerintah pusat.

Ketua pengadilan India sebelumnya telah meminta pemerintah pusat untuk membuat rencana darurat untuk mengatasi kabut asap yang berbahaya. Lembaga ini menyebut situasi tersebut sangat serius.

"Kami juga terpaksa memakai masker di rumah, situasinya sangat serius," kata ketua hakim India dan pejabat tinggi hukum di Mahkamah Agung N. V. Ramana.

Pengadilan sedang mendengarkan pembelaan yang diajukan oleh seorang siswa atas kualitas udara yang memburuk. Ramana mengatakan, pemerintah harus mempertimbangkan penguncian dua hari untuk melindungi warga dan memberi tahu pengadilan tentang langkah-langkah darurat buat meningkatkan kualitas udara pada Senin (15/11).

Kualitas udara di Delhi, yang sering menduduki peringkat ibu kota paling tercemar di dunia, telah menurun. Kondisi ini disebabkan pembakaran tunggul tanaman, emisi dari transportasi, pembangkit listrik tenaga batu bara di luar kota dan industri lainnya, serta pembakaran sampah dan debu terbuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement