Sabtu 13 Nov 2021 18:26 WIB

Datangnya Dani Alves, Sang Penyambung Ide dan Lidah Xavi

Di sesi latihan, Xavi akan menjadikan Alves sebagai contoh.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Dani Alves (bawah) saat beraksi dalam seragam Barcelona.
Foto: REUTERS/Albert Gea
Dani Alves (bawah) saat beraksi dalam seragam Barcelona.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pada saat memberikan presentasi sebagai pelatih Barcelona, Xavi Hernandez berbicara beberapa hal. Intinya, ia membutuhkan kerja sama semua pihak demi mengembalikan Barca ke jalur semestinya.

Pertama, ia melihat ada banyak jugador belia dengan kualitas mentereng di timnya. Tapi para pemuda tersebut butuh penguatan mental dan bimbingan setiap saat. Sehingga ketika turun lapangan, bakal lebih percaya diri.

Baca Juga

Mengenai hal tersebut, Xavi memiliki sejumlah sosok senior. Pemain seperti Sergio Busquets, Gerard Pique tidak hanya berfungsi sebagai pesepakbola. Tapi juga mentor Pedri dkk di lapangan. 

Itu menjadi poin kedua yang dibicarakan sang entrenador dalam pernyataannya di Camp Nou. "Saya memiliki hubungan langsung dengan mereka dan saya telah berbicara dengan beberapa. Mereka harus memimpin di saat-saat penting. Mereka harus memimpin tim," kata Xavi, dikutip dari Marca, awal pekan ini.

Kalimat tersebut berisi penegasan. Ia butuh sosok berpengaruh sebagai sandaran. Sehingga pekerjaan taktisnya bisa terserap dengan baik.

Poin ketiga yang dibicarakan Xavi adalah, ia siap membuat Blaugrana bermain selayaknya filosofi mereka. Sebuah tim yang menyerang dengan garis pertahanan tinggi, secara konsisten. Diawali dengan ide menguasai bola senyaman mungkin.

"Bek pertama saya adalah striker, dan penyerang pertama saya adalah penjaga gawang. Saya sudah merencanakan semuanya, sampai pertandingan melawan Espanyol. Metode, ide, dan model permainannya dijelaskan," ujar mantan juru taktik Al Sadd ini.

Hari berganti, Xavi mulai membuat gebrakan nyata. Sejumlah nama yang kurang piawai memainkan gayanya, berpotensi dicoret. Ada Samuel Umtiti, Luuk de Jong, dan Norberto Murara Neto. 

Ia juga harus mendatangkan sosok baru dalam waktu dekat. Sebuah kejutan ketika sang entrenador meminta klubnya memulangkan Dani Alves ke Camp Nou. Ini mengingat, Alves sudah berusia 38 tahun.

Hanya Xavi yang bisa menjelaskan maksud dari transfer ini. Tapi jika kita kembali ke presentasinya, sangat logis bila akhirnya dia mengambil eks rekan setimnya itu. Sebuah bantuan jangka pendek di era transisi.

Alves mempunyai mental juara dan jiwa kepemimpinan. Ia salah satu perwakilan tokoh senior di lapangan dan di kamar ganti. Ia berkali-kali menjadi kapten tim nasional Brasil, dan dihormati di setiap klub yang pernah ia bela.

Berikutnya, Alves sudah memahami garis besar pemikiran Xavi. Kurang lebih mirip seperti Pep Guardiola. Asal muasalnya dari Johan Cruyff.

Salah satu masa keemasan Barcelona, terjadi di era Pep. Tepatnya dari 2008 hingga 2011. Saat itu, Barca tak hanya meraih semua gelar, tapi juga bermain dengan dominasi tingkat tinggi. Mereka melakukan pergerakan tanpa bola dengan lincahnya, seperti sedang berlatih. Bahkan tim-tim besar seperti Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Manchester United dibuat tak berkutik.

Xavi dan Alves bagian dari periode emas itu. Kini Xavi naik kelas menjadi mentor. Ia membutuhkan Alves sebagai salah penyambung lidahnya untuk generasi terbaru Raksasa Catalunya.

Eks penggawa Juventus dan Paris Saint-Germain ini langsung menangkap pesan tersebut. Ia merasa terpanggil untuk kembali ke rumah. Ia prihatin dengan apa yang terjadi dengan Barcelona saat ini.

"Sampai jumpa lagi dengan keinginan yang sama. Keinginan untuk membantu membangun kembali klub terbaik di dunia," demikian petikan tulisan Alves di media sosial miliknya.

Ia terlihat bersujud mencium lambang Barca. Ia berada di dalam stadion Camp Nou. Sebuah arena kebanggaan para cules.

Ada pesan cinta mendalam dari gerak laku Alves. Tapi pertanyaannya, secara teknis, bagaimana perannya nanti? Sosok yang sudah mengumpulkan 46 gelar ini piawai bergerak di sektor bek kanan.

Di posisi tersebut, ada Sergino Dest dan Oscar Mingueza. Bahkan Sergi Roberto yang aslinya seorang gelandang sering berperan sebagai full back kanan. Dengan hadirnya Alves seperti ada penumpukan.

Namun lagi-lagi hanya Xavi yang tahu. Kebetulan kontrak Alves di Barcelona cuma sampai Juni 2022. Ia baru bisa bermain pada awal tahun depan.

Di sesi latihan, Xavi akan menjadikan Alves sebagai contoh seorang bek sayap yang aktif menyerang. Ilmu tersebut bisa ditularkan kepada para juniornya. Kemudian sejak Januari 2022, siapa yang paling menonjol antara Dest dan Mingueza, bisa bergantian dengan Alves.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement