Sabtu 13 Nov 2021 14:20 WIB

Praktik Bubble IBF Bisa Jadi Rujukan Ajang Internasional

Penyelenggaran IBF digelar dengan sistem bubble penuh berbeda dengan PON.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry Harmadi mengatakan IBF Bali digelar dengan sistem bubble yang berbeda dengan PON Papua.
Foto: BNPB Indonesia
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry Harmadi mengatakan IBF Bali digelar dengan sistem bubble yang berbeda dengan PON Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Satuan tugas Covid-19 menilai "bubble" atau pranata gelembung yang diberlakukan dalam Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021 di Bali, bisa menjadi rujukan baru untuk pelaksanaan ajang olahraga bertaraf internasional di Tanah Air. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Sonny Harry B Harmadi, memastikan "bubble" IBF 2021 berbeda.

Sebelumnya praktik "bubble" adalah metode yang pernah dipakai di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. "Ini sistem "bubble" penuh yang lebih ketat, beda dengan PON Papua karena itu semi-bubble. Di Papua atlet dan peserta masih bisa keluar hotel, tapi di sini tidak boleh. Ini pertama kalinya diterapkan "bubble" penuh di Indonesia dan ke depan akan merujuk seperti ini," kata Sonny, Sabtu (13/11).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pelaksanaan gelembung IBF 2021 sudah melalui proses kajian secara rinci sehingga dipastikan tingkat keamanannya lebih tinggi. Hal ini dilakukan karena IBF dihadiri peserta dari luar negeri, sementara PON hanya diikuti atlet dalam negeri.

Area yang berada di Westin Resort sebagai lokasi penginapan dan Bali International Convention Center sebagai arena pertandingan menjadi wilayah steril yang tidak boleh dimasuki oleh pihak yang tidak berkepentingan. "Tidak ada yang boleh keluar masuk "bubble", semua atlet juga diberi tahu area mana yang boleh atau tidak bisa dimasuki," tutur Sonny.

Pengamanan dan penegakan protokol kesehatan juga melibatkan hingga sebanyak 930 personel yang terdiri dari unsur Polda Bali, Kodam Udayana, BNPB dan pihak keamanan hotel. Tidak hanya itu, pranata gelembung penuh ini juga menuntut semua peserta asing terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu cara pengawasan.

"Kami mendukung pelaksanaan IBF namun dengan upaya mitigasi semaksimal mungkin. Ini harus dilakukan dengan hati-hati, karena masih pandemi dan tentunya kami tidak ingin kecolongan jangan sampai ada varian baru di Indonesia," pungkas Sonny.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement