Sabtu 13 Nov 2021 12:29 WIB

Australia Tegaskan Dukung AS Membela Taiwan

AS dan sekutu-sekutunya akan mengambil tindakan jika China menyerang Taiwan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang melewati pemasangan bendera Taiwan menjelang perayaan Hari Nasional di Taipei, Taiwan, 06 Oktober 2021. AS dan sekutu-sekutunya akan mengambil tindakan jika China menyerang Taiwan.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B.TONGO
Orang-orang melewati pemasangan bendera Taiwan menjelang perayaan Hari Nasional di Taipei, Taiwan, 06 Oktober 2021. AS dan sekutu-sekutunya akan mengambil tindakan jika China menyerang Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan 'tidak terbayangkan' bagi Negeri Kanguru tidak bergabung dengan Amerika Serikat (AS) jika Washington memutuskan membela Taiwan. China mengklaim pulau yang dikelola demokratis itu bagian dari wilayahnya.

Pada Rabu (10/11) Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS dan sekutu-sekutunya mengatakan akan mengambil 'tindakan' apabila China menggunakan kekuatan untuk mengubah status quo Taiwan. Blinken tidak mengungkapkan tindakan apa yang diambil.

Baca Juga

"Tidak dapat terbayangkan jika kami tidak mendukung AS dalam tindakan apabila AS memilih tindakan tersebut," kata Dutton dalam wawancaranya dengan surat kabar The Australian, Sabtu (13/11).

"Dan sekali lagi, saya harus sangat jujur dan apa adanya mengenai itu, melihat semua fakta dan kondisi tanpa memberikan komitmen-awal dan mungkin ada situasi di mana kami tidak mengambil opsi tersebut, (tapi) saya tidak memahami situasinya apa," tambah Dutton.

Pada Selasa (9/11) lalu militer China mengatakan mereka menggelar patroli kesiapan tempur ke arah Selat Taiwan setelah Kementerian Pertahanan China mengecam kunjungan delegasi Kongres AS ke Taiwan.

"(China) sangat jelas mengenai maksud mereka pada Taiwan dan kami harus memastikan terdapat kesiapan tingkat tinggi, rasa deterensi pada kemampuan kami, dan itulah bagaimana saya kira kami menempatkan negara kami pada posisi yang aman," kata Dutton.

China tidak menghilangkan opsi menggunakan kekuatan untuk mengambil kembali Taiwan di bawah kendalinya akan tetapi mengecilkan gagasan perang sudah dekat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement