Sabtu 13 Nov 2021 09:22 WIB

Banyak Produk Baru, Pasar Low MPV Makin Kompetitif

Beberapa produk baru hadir pada segmen ini menjelang akhir tahun 2021.

Mitsubishi baru saja meluncurkan New Xpander dan New Xpander Cross. Namun, harga dari kedua produk terbaru itu baru diumumkan dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021.
Foto: eric iskandarsjah z
Mitsubishi baru saja meluncurkan New Xpander dan New Xpander Cross. Namun, harga dari kedua produk terbaru itu baru diumumkan dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar mobil di kelas Low Multi Purpose Vehicle (Low MPV) dinilai akan semakin baik dan kompetitif. Beberapa produk baru hadir pada segmen ini menjelang akhir tahun 2021.

Pada pekan ini, Mitsubishi memperkenalkan New Xpander dengan wajah dan transmisi baru, bersaing dengan All New Avanza dan All New Xenia dengan perubahan total pada desain dan berpenggerak roda depan. Tak mau kalah, Suzuki Ertiga juga bersolek melalui varian Ertiga Suzuki Sport FF yang terlihat lebih atraktif.

Baca Juga

Direktur Sales & Marketing Division PT MMKSI, Tetsuhiro Tsuchida, mengatakan konsumen akan memilih produk terbaik. Hadirnya banyak mobil baru akan menciptakan persaingan yang positif bagi para pabrikan dalam mengembangkan produknya.

"Kami misalnya, melakukan berbagai penelitian tentang kebutuhan konsumen sebelum menghadirkan Xpander, sehingga hasilnya matang dan kami bisa memberikan produk yang value for money untuk konsumen," kata Tsuchida kepada wartawan, Jumat (13/11).

Head of Sales & Dealer Management Region 3 MMKSI, Ilham Iranda, berpendapat bahwa pasar Low MPV yang menjadi arena pertarungan Xpander dengan kompetitornya, akan tetap berkembang pada tahun 2022. Menurut dia, MMKSI justru mendapatkan kenaikan pangsa pasar di tengah pandemi, yakni model Xpander yang kontribusi 32 persen.

"Ini luar biasa, jadi ini segmen yang masih baik. Kami optimistis pasar Low MPV akan tetap besar."

Di sisi lain, insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan dorongan sekaligus tantangan bagi produsen otomotif. Insentif itu memberikan keuntungan karena mendorong daya beli masyarakat, namun kelak menjadi tantangan apabila kebijakan itu dihapus pada tahun depan.

Jika insentif PPnBM tidak dilanjutkan, MMKSI menyiapkan siasat untuk merangsang daya beli konsumen melalui paket pembiayaan serta memperkokoh layanan purna jual."Kami mempermudah konsumen dengan paket pembiayaan, memperkuat program aftersales sehingga benefit fokus untuk konsumen," kata Mukhamad Arwani selaku Deputy Group Head Sales & Marketing Division MMKSI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement