Jumat 12 Nov 2021 23:13 WIB

Dua Tahun Pandemi Jadi Momentum Kebangkitan Indonesia

Pemda tidak bisa berbuat banyak dalam mengatasi pandemi tanpa dukungan masyarakat.

Acara diskusi dalam Bincang Rakyat, 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Makruf Amin: 2 Tahun Pandemi”, yang diselenggarakan di Blitar, Kamis (11/11).
Foto: Istimewa
Acara diskusi dalam Bincang Rakyat, 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Makruf Amin: 2 Tahun Pandemi”, yang diselenggarakan di Blitar, Kamis (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Tahun 2021 menandai berbagai capaian dalam program penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Ini menggambarkan bagaimana perjuangan berbagai pihak bersama bahu-membahu memperkuat ketangguhan bangsa.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, dalam Bincang Rakyat, 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Makruf Amin: 2 Tahun Pandemi”, yang diselenggarakan di Blitar, Kamis (11/11).

Menurut Usman, dua tahun pandemi tidak hanya dipenuhi tantangan tetapi juga dipenuhi oleh pelajaran dan harapan yang menghasilkan berbagai capaian. “Ini menjadi momentum kebangkitan Indonesia dari krisis pandemi Covid-19,” kata Usman dalam rilisnya, Jumat (12/11).

Sejalan dengan Usman, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, yang turut hadir sebagai pembicara menyampaikan terima kasih atas dukungan dan peran masyarakat dalam penanganan pandemi.

“Saya menaruh rasa hormat yang luar biasa kepada masyarakat, terutama masyarakat Blitar yang perjuangannya betul-betul dirasakan sampai ke level nasional. Pemerintah daerah, para relawan dan semua organisasi kemasyarakatan, masyarakat secara keseluruhan terlibat untuk penanganan Covid-19,” kata Moeldoko.

Dikatakan Moeldoko pula, secara tradisi Kantor Kepala Staf Kepresidenan bersama-sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika rutin membuat laporan tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat atas kinerja pemerintah.

“Pada tahun ini kita sungguh ingin menunjukkan kepada masyarakat internasional dan masyarakat Indonesia, bahwa dalam konteks penanganan pandemi peran masyarakat memang luar biasa. Karena kita semuanya sadar bahwa pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak tanpa dukungan masyarakat di daerah,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Blitar, Tjutjuk Sunario mengakui penanganan Covid-19 memang memerlukan energi yang luar biasa. Di sisi lain, pemulihan ekonomi turut memberikan PR besar dan cukup berat bagi pemerintah Kota Blitar terutama penanganan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Namun Pemerintah Kota Blitar telah berkomitmen bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Blitar dalam menerapkan 3K atau Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi.

“Kota Blitar Alhamdulillah bisa mencapai PPKM level 1 untuk pertama kalinya untuk tingkat Provinsi Jawa dan Bali. Dan kami dengan Forkopimda dan seluruh masyarakat terus berupaya untuk menjaga kondisi ini,” jelas Tjutjuk.  

Data mencatat, hingga 11 Oktober 2021 Indonesia tercatat menempati peringkat keenam dunia sebagai negara yang paling banyak memberikan vaksin untuk warganya.

Selain itu, Organisasi kesehatan dunia atau WHO juga menyoroti sejumlah perbaikan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia salah satunya positifity rate yang kini berada di angka 0,6 persen mengingat Juni hingga Agustus angkanya masih tinggi bahkan nyaris menyentuh batas aman yaitu 5 persen.

Belum lagi data Covid-19 recovery index yang dikeluarkan Nikei Asia pada 30 September 2021 lalu menempatkan Indonesia pada peringkat pertama di Asia Tenggara dalam hal pemulihan dan penanggulangan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement