Sabtu 13 Nov 2021 00:02 WIB

Anak-Anak Boleh Masuk Mal, Angka Kunjungan Membaik

Angka kunjungan mal pada kisaran 30-40 persen usai anak-anak diperbolehkan masuk.

Anak-anak didampingi orang tua saat memainkan wahana permainan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (20/10). Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah dimanfaatkan warga untuk berlibur mengunjungi pusat perbelanjaan bersama keluarga pasca pelonggaran kegiatan operasional mal pada masa PPKM level 2 yang memperbolehkan tempat permainan anak untuk beroperasi. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak didampingi orang tua saat memainkan wahana permainan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (20/10). Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah dimanfaatkan warga untuk berlibur mengunjungi pusat perbelanjaan bersama keluarga pasca pelonggaran kegiatan operasional mal pada masa PPKM level 2 yang memperbolehkan tempat permainan anak untuk beroperasi. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia melaporkan tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan berangsur membaik. Perbaikan kunjungan setelah pemerintah kembali mengizinkan anak-anak memasuki area mal.

"Memang belum sampai pulih 100 persen tingkat kunjungannya, tapi sudah membaik dibandingkan saat mal belum memperbolehkan anak di bawah usia 12 tahun," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia Kota Bekasi Djaelani, Jumat (12/11).

Baca Juga

Djaelani mengatakan, saat mal kembali dibuka untuk pengunjung di atas 12 tahun pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tingkat kunjungan hanya berkisar 10-15 persen dibandingkan kunjungan di masa normal sebelum pandemi Covid-19 melanda. Namun, begitu aturan memperbolehkan mal menerima kunjungan anak-anak di bawah usia 12 tahun sejak sebulan terakhir, kata Djaelani, tingkat kunjungan berangsur membaik, meskipun masih di kisaran 30-40 persen dibandingkan saat sebelum pandemi.

"Data menunjukkan, pengunjung mal didominasi oleh perempuan yang mayoritas sudah memiliki anak. Jadi saat anak belum diperbolehkan masuk, maka banyak yang menahan diri mengunjungi mal," katanya.

Djaelani mengatakan, saat mal sudah kembali terbuka untuk anak, tingkat kunjungan naik sebab pengunjung datang bersama keluarga untuk aktivitas makan, nonton, belanja, dan bahkan sekadar jalan santai. Perbaikan tingkat kunjungan ini dirasakan oleh pengelola Summarecon Mal Bekasi yang menyebutkan kapasitas tampung maksimal sebanyak 50 persen di masa PPKM sudah mulai membaik, terutama di akhir pekan.

"Sebagai mal keluarga, pengunjung anak-anak memang menjadi kunci penting yang mempengaruhi tingkat kunjungan. Sekarang ini, kami melihat kepercayaan masyarakat untuk kembali berkunjung ke mal sudah mulai pulih, terlihat dari mulai ramainya gelaran bazar yang kami selenggarakan," kata Humas Summarecon Mal Bekasi Dewa Kadek Nugraha.

Demi menarik minat lebih banyak masyarakat untuk kembali berkunjung ke mal, pihaknya sengaja menggelar sejumlah acara yang dipersiapkan untuk keluarga. "Yang baru saja kami buka ialah area wahana wisata "Kiki Koko World". Kehadiran wahana ini kami harap bisa menjadi opsi bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman berbeda saat berkunjung ke mal," katanya.

Salah satu pengunjung Summarecon Mal Bekasi, Rini (29), mengaku tak lagi sungkan mengunjungi mal. Bahkan, sambil membawa putrinya yang baru genap berusia 1 tahun 8 bulan.

"Karena yang masuk mal harus sudah divaksinasi, saya cukup percaya diri aman membawa anak ke mal. Lagipula protokol kesehatan yang diterapkan di mal sudah sangat baik, sehingga saya merasa aman saat berada di dalamnya," katanya.

Warga Bogor yang sedang bekerja di Bekasi itu menyebut, respons sang anak cukup antusias mengamati apa yang dilihatnya di mal. "Ini kedua kalinya anak saya ke mal dan dia seperti yang takjub melihat keramaian dan juga saat ditempat bermain. Melihat prokes yang diterapkan, saya lebih yakin membawa anak jalan-jalan ke mal daripada ke lokasi wisata," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement