Jumat 12 Nov 2021 21:04 WIB
Inspira

Sumber Daya Manusia

Seberapa banyak orang yang terbantu dengan kehadiran kita?

Bekerja di rumah saat pandemi (ilustrasi)
Foto: Andrea Verdelli/Getty Images
Bekerja di rumah saat pandemi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Erik Hadi Saputra

Pembaca yang kreatif, dalam bekerja berperan sebagai manajer Sumber Daya Manusia (SDM) tentulah tidak mudah. Apalagi di tengah situasi yang seperti ini. Mengatur shift bekerja yang harus disesuaikan dengan situasi PPKM daerah dan ditambah dengan target produksi, penjualan yang tetap harus terjaga.

Manajer SDM harus memiliki semangat yang berlebih untuk bisa membuat pegawai yang lain tetap fokus dan bersemangat dalam mencapai KPI mereka. Berbagai persoalan pegawai akan selalu ada. Membandingkan dan melihat orang lain selalu menjadi alasan. Terlebih lagi ketika ada hal yang kurang menguntungkan yang berhubungan dengan bidangnya. Mulai dari pertanyaan, "Mengapa mereka bisa yang lain nggak? Kita kan ngikut dari yang dilakukan oleh divisi lain!"

Pembaca yang kreatif, ketika saya berkesempatan mengisi sesi motivasi untuk para manajer Human Resource Department (HRD) se-Kabupaten Bantul. Saya menyampaikan bahwa untuk membuat Bapak/Ibu marah itu harus tidak mudah. Menyentuh emosional Anda dengan hal-hal negatif itu jalannya harus panjang. Artinya, kesabaran Anda lebih besar dibanding pegawai lainnya. Hal itu membuat Anda kecewa juga tidak semudah yang diperkirakan orang, karena senyuman Anda lebih kuat dari sinisnya Anda.

 

Pembaca yang kreatif, cobalah renungkan. Seberapa banyak orang yang terbantu dengan kehadiran kita? Seberapa banyak persoalan yang terurai dengan kepedulian kita? Seberapa bermanfaat diri ini ketika bersama orang lain? Orang akan berpikir Andalah yang bisa menyelesaikan persoalan mereka.

Keputusan Anda begitu ditunggu. Solusi Anda didengarkan. Bahkan kalimat yang Anda ucapkan dijadikan pegangan. Betapa Anda harus mengasah terus kemampuan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Budaya kerja perusahaan harus hadir dalam aktivitas dan komunikasi Anda untuk meningkatkan kapasitas sumber daya pegawai.

Bisa saja ide Anda belum diterima. Program Anda juga dianggap bukan yang terbaik. Betapa tidak mudahnya orang menerima yang sudah direncanakan. Bagi sebagian orang itu benar, namun belum tentu bagi yang lain. Anda perlu memahami bahwa Anda tidak sendiri. Persoalan yang ada di perusahaan bukan urusan Anda pribadi. Sehingga tidak perlu dimasukkan hati.

Pembaca yang kreatif, teringat penggalan lirik lagu yang berjudul muara yang dilantunkan oleh Adera: 

"Kau adalah puisi hati. Di kala rindu tak bertepi. 'Ku ingin kau ada. Saat 'ku membuka mata.Hingga 'ku menutupnya kembali. Kau sirnakan kabut kelabu. Di savana pencarianku. Bagai embun pagi. Kau lepaskan dahaga kemarau hati. Kaulah lukisan pagi. Yang kugambar untuk senjaku. Kaulah selaksa bunga. Yang warnai musim semiku. Di kala hati ini, gundah. Kau membuatnya menjadi cerah.Kaulah matahariku dan kaulah samudra. Tempat hatiku bermuara."

Kalau Anda mencermati lirik itu, tergambar keadaan orang yang selalu membutuhkan orang lain. Tentu menjadi kebahagiaan bagi kita apabila persoalan yang kita sampaikan ditanggapi dengan baik, disertai senyum bahagia dari rekan kerja lainnya.

Mulailah sharing tugas dengan staf dan rekan kerja. Berbagi tugas dan pengalaman akan membuat Anda lebih ringan dalam menjalankan aktivitas. Tantangan pasti selalu ada, di manapun dan apapun posisi pekerjaan Anda. Terlebih lagi, jika berada di divisi Sumber daya Manusia. Ingatlah Anda itu bagaikan muara tempat curhatan banyaknya permasalahan yang dihadapi pegawai yang ada di perusahaan Anda. Sehat dan teruslah terinspirasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement