Sabtu 13 Nov 2021 01:36 WIB

Kadin Jatim Tawarkan Kerja Sama Investasi ke Republik Ceko

Selama ini nilai ekspor produk Jatim ke Ceko sangat rendah.

Ilustrasi Investasi
Foto: Pixabay
Ilustrasi Investasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kamar dagang dan industri (Kadin) Jawa Timur menawarkan kerja sama investasi dan perdagangan kepada Republik Ceko, untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Jatim dengan Ceko yang masih terbilang cukup besar. Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat (12/11) mengatakan, tawaran kerja sama Itu disampaikan saat Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Ceko, HE Mr Jaroslav Dolecek berkunjung ke Graha Kadin Jatim Surabaya bersama Konsul Kehormatan Republik Ceko untuk Surabaya, Bali, NTB, dan NTT Hermawan Kartajaya.

Adik mengungkapkan, selama ini nilai ekspor produk Jatim ke Ceko sangat rendah, dan berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim menunjukkan, defisit neraca perdagangan telah terjadi bertahun-tahun. Pada tahun 2017, defisit perdagangan Jatim dengan Ceko mencapai 9,65 juta dolar AS, tahun 2018 agak turun menjadi 9,45 juta dolar AS, 2019 defisit kembali naik menjadi 11,97 juta dolar AS, dan pada tahun 2020 defisit hingga menyentuh 72,22 juta dolar AS.

Sementara di tahun 2021, dari Januari-Agustus defisit neraca perdagangan antara Jatim dengan Ceko sudah mencapai 6,49 dolar AS juga. Ekspor Jatim ke Ceko periode Januari-Agustus mencapai 1,81 juta dolar AS, sedangkan impor Jatim dari Ceko mencapai 8,3 juta dolar AS.

Adapun 10 komoditas non migas Jatim yang diekspor ke Republik Ceko adalah kendaraan dan bagiannya, barang dari kayu, alas kaki, aluminium, buah-buahan, perangkat musim, berbagai makanan olahan, jerami atau bahan anyaman, gula dan kembang gula serta pakaian jadi bukan rajutan.

Adapun berbagai komoditas impor dari Ceko yang masuk Jatim di antaranya mesin dan pesawat mekanik, bahan kimia organik, perkakas, perangkat potong, kertas dan karton, plastik dan barang dari plastik, bahan peledak, produk keramik, hasil penggilingan, benda dari baja dan besi, serta kaca dan barang dari kaca.

"Padahal ada banyak produk dari Jatim yang bisa diekspor ke sana, utamanya produk UMKM seperti kopi dan manufaktur seperti flooring dari kayu serta berbagai komoditas pertanian," katanya.

Adik berharap, kerja sama perdagangan bisa terjalin dengan baik, karena banyak Jatim yang sebenarnya di ekspor ke Ceko namun tidak secara tidak langsung."Jadi, Jatim ekspor ke Thailand, baru kemudian Thailand ekspor ke Ceko. Ini kalau bisa diperpendek jalur ekspornya akan sangat bagus. Apalagi Kadin juga ditugasi pemerintah untuk merealisasikan target ekspor untuk eksportir baru sebesar 64 juta dolar AS di tahun 2021 melalui Export Center," tutur Adik.

Disisi lain, Adik juga menyinggung tentang peluang kerja sama investasi di proyek percepatan pembangunan ekonomi untuk wilayah Jatim yang tertera dalam Perpres nomor 80/2019 tentang percepatan pembangunan enam kawasan di Jatim.Ia menjelaskan, tentang komitmen Kadin Jatim dalam meningkatkan SDM Jatim melalui berbagai program, mulai dari penerapan pendidikan vokasi sistem ganda di sejumlah SMK, sertifikasi profesi untuk dosen hingga pendampingan UMKM.

Sementara itu WKU Bidang Perdagangan Internasional dan Promosi Luar Negeri Kadin Jatim, Tommy Kaihatu menjelaskan, keinginan Ceko untuk mengenal lebih dekat tentang kondisi dan potensi yang dimiliki Jatim menjadi angin segar dan harus disambut dengan baik, karena secara geografis, Ceko adalah jantung Eropa.

"Kami berharap dari pertemuan ini akan ada yang bisa direalisasikan. Karena sejauh ini kami memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kinerja UMKM. Di sini kami mencari peluang dagang untuk produk UMKM, seperti kopi, minyak Atsiri karena anggota kami sebagian besar adalah UMKM," kata Tommy.

Dubes Ceko, Jaroslav Dolecek mengaku tertarik peluang kerja sama yang ditawarkan Kadin Jatim dan mengapresiasi seluruh program yang telah dilakukan Kadin Jatim. Ia mengatakan, pihaknya akan memantapkan dan memperkuat hubungan ini menjadi hubungan kerja sama antara pengusaha dengan pengusaha, antara Kadin Jatim dengan Kadin Republik Ceko, karena ada banyak potensi yang dimiliki dua belah pihak yang bisa dikerjasamakan.

"Kalau perdagangan, beberapa komoditas yang dibutuhkan Ceko di antaranya adalah kopi, kayu, furniture dan produk pertanian. Kalau dari sisi investasi, kami tertarik untuk berinvestasi dalam hal teknologi untuk industri gula dan hydropower," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement