Jumat 12 Nov 2021 18:04 WIB

Kunjungi Unisa Yogyakarta, Nadiem Bahas Permendikbud 30/2021

Bidang pendidikan dan emansipasi perempuan menjadi salah satu pilar utama 'Aisyiyah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, saat mengunjungi Universitas
Foto: Dokumen.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, saat mengunjungi Universitas

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim mengunjungi Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta. Dalam kunjunganya, Nadiem membahas berbagai masalah terkait dunia pendidikan tinggi.

Salah satunya mengenai Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Pasalnya, Permendikbud ini menimbulkan berbagai penolakan di masyarakat.

Selain itu, Nadiem juga membahas kesetaraan gender. Termasuk penanaman nilai akhlak dan agama dalam masyarakat melalui perguruan tinggi.

Ia mengaku bangga bisa melihat lebih dekat universitas yang dimiliki dan dikelola oleh organisasi muslim perempuan terbesar tersebut.

"Saya senang sekali bisa melihat pertama kalinya pimpinan perguruan tinggi yang mayoritas perempuan ini. Ini suatu kebanggan sekali buat kita di Kemendikbud Ristek," kata Nadiem, Jumat (12/11).

Kunjungan Nadiem ke Unisa Yogyakarta ini juga dihadiri oleh Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini. Noordjannah menyebut, pihaknya bersama Nadiem juga membahas terkait pendidikan yang berkualitas dan perempuan berkemajuan.

"Bidang pendidikan dan emansipasi perempuan menjadi salah satu pilar utama gerakan 'Aisyiyah," kata Noordjannah.

Nadiem juga sempat berkeliling untuk melihat fasilitas dan layanan yang dimiliki Unisa Yogyakarta. Bahkan, ia juga sempat mencoba fasilitas skrining di Laboratorium Fisioterapi Unisa Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement