Jumat 12 Nov 2021 16:03 WIB

RSUD Kudus Buka Layanan Pembuatan Kaki Palsu

RSUD Loekmono Hadi Kudus kini memiliki layanan pembuatan kaki palsu.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Relawan membuat cetakan kaki palsu (ilustrasi).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Relawan membuat cetakan kaki palsu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, membuka layanan pembuatan kaki palsu untuk mendekatkan pelayanan dengan masyarakat. Hal itu menyusul tingginya kasus amputasi yang disebabkan karena faktor penyakit maupun kecelakaan.

"Selama ini masyarakat yang hendak membuat kaki palsu harus ke Solo, sedangkan saat ini setelah kami perkenalkan, masyarakat cukup ke RSUD Loekmono Hadi Kudus sudah bisa mendapatkan pelayanan pembuatan kaki palsu," kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar ssat saat peresmian pelayanan ortotik prostetik (ahli kaki palsu) di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jumat (12/11).

Baca Juga

Sebelumnya, Abdul dia, tahap uji coba yang berlangsung selama dua bulan. Setelah itu, pasien yang mendapatkan pelayanan pembuatan kaki palsu merasakan kenyamanan sehingga akhirnya dibuka secara resmi layanan tersebut. RSUD Kudus berencana mengembangkan layanan tersebut dengan membuat bengkel pembuatan kaki palsu yang lebih besar.

"Kami tidak hanya mampu membuat kaki palsu, melainkan tangan juga sudah bisa. Kami juga sudah mencoba membuat sepatu kecacatan, hingga korset untuk leher maupun punggung," ujar Abdul.

Layanan pembuatannya, kata dia, ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Sehingga pasien bisa menjadi alternatif warga di Kudus dan kabupaten sekitar tidak perlu jauh-jauh ke Solo.

Bupati Kudus Hartopo mengapresiasi inovasi dari RSUD Loekmono Hadi Kudus. karena bisa membantu pasien cacat tubuh, baik karena kecelakaan maupun sakit. Apalagi, imbuh dia, layanan tersebut juga baru ada di Kudus dari semua rumah sakit yang ada di Keresidenan Pati. Sedangkan selama ini, layanan tersebut hanya bisa diakses di salah satu rumah sakit di Kota Surakarta.

Suprapto, pasien asal Blora mengaku senang akhirnya bisa mendapatkan kaki palsu untuk menunjang aktivitas sehari-harinya sebagai petani. Kaki sebelah kirinya terpaksa mengalami amputasi, karena mengalami infeksi tertusuk paku. Sedangkan ia  mengalami diabet sehingga dalam waktu dua hari kakinya mengalami membengkak dan harus diamputasi di RSUP Kariadi Semarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement