Jumat 12 Nov 2021 13:31 WIB

PM Australia Merasa tak Pernah Bohong Sejak Terpilih

PM Morrison membantah tuduhan Presiden Macron yang menuduhnya berbohong.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Foto: EPA-EFE/LUKAS COCH
Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison tidak peryaca jika ia pernah berbohong terkait kehidupan publiknya sejak terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun 2007. Ia pun membantah tuduhan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Sebelumnya Macron mengatakan Morrison telah berbohong padanya mengenai keputusan Australia membatalkan kesepakatan kapal selam dengan Prancis senilai miliaran dolar AS. Kritik Macron semakin intensif pekan ini.

Baca Juga

Morrison juga mengumumkan pemerintahnya akan menghabiskan 129,6 miliar dolar AS untuk mendukung kendaraan listrik. Padahal tiga tahun lalu ia mengkritik teknologi tersebut.

"Tidak, saya tidak mempercayainya, ini politik, orang-orang menghina saya sepanjang waktu, saya telah belajar dalam kehidupan publik yang cukup lama untuk tidak memiliki kulit yang tipis, untuk tidak merasa getir," kata Morrison pada 3AW Radio, ketika ditanya apakah ia telah berbohong. Jumat (12/11).

Morrison akan kesulitan bila integritasnya dipertanyakan. Sebab ia akan maju dalam pemilihan 2022. Jajak pendapat menunjukkan koalisi pemerintah Morrison membuntuti Partai Buruh.

Sementara pekan ini Guardian Esensial merilis berdasarkan jajak pendapat angka kepuasan terhadap perdana menteri terendah dalam 18 bulan terakhir. Jajak pendapat menunjukkan kepuasan pada Morrison jatuh dari angka tertingginya pada bulan Februari lalu yang sebesar 65 persen kini menjadi 48 persen.

Sekutu-sekutu Australia juga mempertanyakan apakah mereka bisa mempercayai Morrison. Pada awal tahun ini  Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen mempertanyakan apakah bloknya dapat mencapai perjanjian dagang dengan Australia sampai kepercayaan diperbaiki.

Dalam menunjukan solidaritas pada Prancis bulan lalu Uni Eropa menunda negosiasi perjanjian dagang dengan Australia untuk kedua kalinya. Prancis mengatakan Australia tidak berusaha memberitahu mereka sampai hari Canberra mengumumkan kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Morrison membantah tidak memberitahu Prancis sebelum mengumumkan kesepakatan itu. Ia mengaku mengirimkan pesan pada Macron satu pekan sebelumnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement