Jumat 12 Nov 2021 11:51 WIB

Wapres Imbau Mitigasi Bencana Ditingkatkan

Fenomena La-Nina turut berdampak pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Awan hitam menyelimuti langit Jakarta, Kamis (4/11/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi curah hujan yang tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologis di sejumlah daerah akibat adanya fenomena La Nina yang di prediksi akan berlangsung dari akhir tahun hingga Februari 2022.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Awan hitam menyelimuti langit Jakarta, Kamis (4/11/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi curah hujan yang tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologis di sejumlah daerah akibat adanya fenomena La Nina yang di prediksi akan berlangsung dari akhir tahun hingga Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengimbau segenap jajaran pemerintahan dari tingkat pusat hingga daerah untuk melakukan upaya mitigasi bencana sejak dini. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyebut jika saat ini sedang terjadi Fenomena La-Nina atau anomali perubahan suhu di perairan Samudera Pasifik akibat pemanasan global.

Fenomena La-Nina ini turut berdampak pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia yang mencapai 20-70 persen di atas normal, sehingga menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan badai tropis.

"Saya mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah untuk melakukan berbagai upaya mitigasi dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem ini," kata Wapres dikutip dari siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (12/11).

Wapres mengatakan, BMKG juga telah memperingatkan kemungkinan terjadinya curah hujan yang jauh lebih tinggi selama bulan November 2021 hingga Januari 2022. Karena itu, antisipasi sejak dini diperlukan untuk mencegah terjadinya bencana.

 

"Lakukanlah perencanaan mitigasi dengan lebih baik mengingat peringatan dari BMKG telah diberikan jauh sebelumnya," imbaunya lagi.

Terlebih, lanjut Wapres, tingkat keparahan bencana hidrometeorologi semakin meningkat dengan terjadinya kerusakan lingkungan di wilayah hulu sungai serta terjadinya kerusakan lingkungan di sepanjang aliran sungai. Ia pun meminta upaya penanggulangan jangka panjang seperti konservasi tanah dan air di hulu sungai melalui penghijauan, penataan daerah aliran sungai, serta edukasi kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan.

Sedangkan untuk penanggulangan jangka pendek, menurut Wapres, harus sudah dimulai sejak saat ini. Oleh sebab itu, ia meminta jajaran pemerintah agar mengajak masyarakat untuk bergotong-royong dalam menanggulangi segala bencana yang terjadi.

"Tingkatkanlah kewaspadaan karena dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem belum sepenuhnya bisa diprediksi dengan tepat," ujarnya.

Di samping itu, Wapres meminta agar dalam melakukan mitigasi dan penanganan bencana saat ini, segenap jajaran pemerintah dan masyarakat agar belajar dari pengalaman bencana-bencana yang terjadi sebelumnya.

"Kita sebagai bangsa pembelajar hendaknya dapat menjadikan pengalaman bencana pada masa yang lalu sebagai suatu pelajaran yang berharga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement