Jumat 12 Nov 2021 09:12 WIB

Polisi Yakin Jenazah Diduga Ibu dan Bayinya Bisa Diungkap

Polisi masih menunggu tes DNA untuk mengetahui identitas kedua korban.

Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif (kanan).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) membentuk tim terpadu untuk mengungkap kasus penemuan jenazah seorang wanita dan balita yang terkubur di lokasi proyek galian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT. Kepala Polda NTT, Irjen Lotharia Latif mengatakan, kasus ini masih terus diselidiki tim yang dibentuk Ditreskrimum Polda tersebut.

"Kasus ini juga menjadi antensi saya, dan saya sudah bentuk tim terpadu untuk mengungkap kasus ini," kata dia kepada wartawan di Jumat (12/11).

Baca Juga

Jenazah diduga ibu dan anak itu ditemukan pada Sabtu (30/10), sore. Kedua jasad itu ditemukan pekerja proyek dalam keadaan terbungkus tas plastik besar di penggalian saluran pipa SPAM Kali Dendeng. Diperkirakan wanita tersebut berusia sekitar 20-30 tahun dan bayi laki-laki berusia 1-3 tahun.

Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan topi, celana, dan buku anak kecil. Polisi sudah dua kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan autopsi kedua jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully.

Lotharia mengatakan, penemuan jenazah itu merupakan kasus yang harus segera diungkap, tidak hanya oleh Polda NTT, tetapi juga dengan Polres terkait. Menurut dia, bukti-bukti sudah dikumpulkan sehingga diberharapkan cepat terungkap.

"Menurut saya pasti akan terungkap, yang penting kita bisa menyelidikinya dengan sungguh-sungguh dan dengan metode scientific investigation (investigasi dengan menggunakan ilmu pengetahuan)," kata dia.

Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan mengaku sampai saat ini pihaknya masih sulit mengungkap identitas dari jenazah wanita dan bayi yang diduga ibu dan anak itu. Tatang mengaku kondisi tubuh kedua jenazah yang sudah rusak membuat pihaknya sulit mengidentifikasi, apalagi mengambil sidik jari dari kedua korban.

Tatang juga menambahkan, dalam mengembangkan kasus ini, sekurang-kurangnya empat laporan yang berkaitan dengan orang hilang sudah diterima . "Tetapi kita masih cek dan dalami lagi empat informasi orang hilang itu," ujar dia, Kamis (11/11). Saat ini, ujar dia, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari kedua jenazah tersebut.

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement