Jumat 12 Nov 2021 09:21 WIB

Tahun Pertama Meningitis Menjangkit Jamaah Haji 

Virus meningitis berasal dari jamaah haji di asia selatan

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Petugas medis bersiap menyuntikkan vaksin meningitis kepada  calon jamaah haji di Puskesmas Karang Kitri, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/7).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Petugas medis bersiap menyuntikkan vaksin meningitis kepada calon jamaah haji di Puskesmas Karang Kitri, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/7).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Meningitis virus yang pernah mewabah di Arab Saudi yang sangat fatal bahkan dapat menyebabkan kematian. Tidak heran pemerintah Kerajaan Arab Saudi selaku tuan rumah penyelenggaraan ibadah haji dan umroh mewajibkan setiap jamaah untuk vaksin meningitis sebelum berangkat.

M Imran S Hamdani mengatakan, meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Bakteri ini dapat menular dari manusia ke manusia lainnya melalui air liur, batuk dan bersin.

Baca Juga

"Seperti pada kolera dan Covid-19, pantogen yang dapat hinggap di tubuh seseorang tanpa menimbulkan gejala, tetapi dapat menularkan ke orang lain. Istilah ini dikenal sebagai pembawa atau carrier," kata M Imran S Hamdani dalam bukunya Ibadah Haji di Tengah Pandemi Covid-19 Penyelenggaraan Berbasis Resiko.

Kasus meningitis menyebar di Makkah untuk pertama kali pada tahun 1987. Wabah tersebut dibawa masuk oleh jamaah haji yang datang dari kawasan Asia Selatan seperti Pakistan, India, Nepal, dan Bangladesh.

"Sebanyak 1.841 kasus positif dan 10 persen di antaranya menjangkit jamaah haji dari kawasan Asia Selatan," katanya.

Jamaah haji dan negara lain dan penduduk lokal Arab Saudi juga terkena dampaknya. Kasus tertinggi tercatat di kota-kota perhajian, yaitu Jeddah ke Mekkah dan Madinah. 

Jamaah dari negara-negara sabuk sub-sahara Afrika di mana penyakit ini endemis, justru sangat sedikit yang terinfeksi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebijakan vaksinasi meningitis yang hanya diwajibkan bagi jamaah haji dari negara-negara endemis di sub-sahara Afrika.

Setelah ibadah haji selesai, jamaah kembali ke negara asalnya dengan membawa bakteri tanpa disertai gejala carrier. Inggris melaporkan, dari 10 ribu jamaah haji asal negara tersebut, 34 di antaranya positif menderita miningitis dari jenis 'serogroup A'.

Sementara di Perancis, dua orang dilaporkan positif setelah melakukan kontak erat dengan jamaah haji yang baru pulang. Pemerintah Arab Saudi kemudian mewajibkan vaksinasi meningitis serogroup A/C yang tersedia saat itu bagi jamaah haji dan umroh tahun 1988.

"Serogroup C menjadi sebab dalam kasus endemis di negara sub-sahara Afrika," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement