Kamis 11 Nov 2021 14:28 WIB

Jokowi Ingin Rakyat Indonesia Lepas dari Mental Terjajah

Jokowi mengatakan bangsa Indonesia harus percaya diri dan optimisme.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Dok Setkab
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin bangsa Indonesia agar mulai membangun rasa percaya diri dan optimisme sebagai bangsa pemimpin. Ia tak ingin masyarakat Indonesia justru masih memiliki mental inlander atau mental terjajah sehingga sulit untuk merasa percaya diri dan membangun optimisme.

"Jangan sampai kita kehilangan orientasi itu. Dan itulah yang dinamakan gerakan perubahan, gerakan restorasi, ya di situ. Dan mental inlander itu mental terjajah, mental inferior itu jangan sampai gak ilang-ilang sampai sekarang. Jangan juga ada yang memelihara. Mental seperti itu jangan dipelihara," ujar Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri HUT ke-10 Partai Nasdem di Kampus Akademi Bela Negara, Jakarta Selatan, Kamis (11/11).

Baca Juga

Jokowi pun menyayangkan masih ada masyarakat Indonesia yang menganggap rendah bangsa sendiri dibandingkan bangsa lain. Ia pun mengingatkan bahwa Indonesia meraih kemerdekaannya setelah melalui perjuangan yang panjang, bukan dari pemberian.

"Ketemu bule saja, kaya ketemu siapa gitu. Sedih kita. Kadang-kadang terlalu mendongak kaya gini, wong sama-sama makan nasi juga… Jangan-jangan kita memiliki tadi mental inlander, mental terjajah, mental inferior gara-gara DNA yang diturunkan karena 350 tahun kita terjajah," katanya.

Presiden menegaskan, Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan sejarahnya harus mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan dunia. Apalagi, saat ini posisi Indonesia semakin dihormati dan dihargai oleh negara lain. Namun sayangnya, kata dia, justru bangsa Indonesia yang mengkerdilkan negara sendiri.

"Ini yang sering membuat saya sedih. Padahal pada posisi itu sebetulnya, baik pada keketuaan presidensi G20 ataupun nantinya setelah ini menjadi ketua Asean, mestinya Indonesia sebagai bangsa dihormati dan juga WNI ini juga akan merasakan semuanya, merasakan akan kehormatan itu," ucap Jokowi.

Jokowi pun mengingatkan bahwa Indonesia kaya dengan warisan peradaban dan ajaran budi pekerti. Hal ini sangatlah penting untuk memperkuat identitas dan karakter bangsa. Ia berharap, masyarakat dapat mewarisi kearifan lokal untuk mengelola kehidupan yang lebih baik dengan berbagai seni dan budaya yang beragam.

"Itulah kekuatan kita dan setelah pembangunan infrastruktur secara masif, kita sekarang pada pembangunan SDM, pengembangan kualitas SDM karena itulah yang akan menjadi fondasi kita dalam menghantarkan bangsa ini untuk maju ke depan," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement