Kamis 11 Nov 2021 13:46 WIB

Usai IPO, Saham Startup Mobil Listrik Rivian Naik 40 Persen

Naiknya saham Rivian dinilai antusiasme investor terhadap masa depan mobil listrik

Rep: Puti Almas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bursa Efek di New York. Saham dari perusahaan rintisan (start-up) kendaraan listrik atau Electronic Vehicle (EV) Rivian dilaporkan melonjak hingga sebanyak 40 persen pada Rabu (10/11).
Foto: AP/Richard Drew
Bursa Efek di New York. Saham dari perusahaan rintisan (start-up) kendaraan listrik atau Electronic Vehicle (EV) Rivian dilaporkan melonjak hingga sebanyak 40 persen pada Rabu (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham dari perusahaan rintisan (start-up) kendaraan listrik atau Electronic Vehicle (EV) Rivian dilaporkan melonjak hingga sebanyak 40 persen pada Rabu (10/11). 

Lonjakan harga saham pada Rivian terjadi setelah perusahaan kendaraan listrik asal California, Amerika Serikat (AS) ini melakukan penjualan saham perdana. Ini menjadi yang penjualan saham perdana terbesar dari perusahaan asal Negeri Paman Sam setelah Facebook pada 2021. 

Rivian memberi harga saham masing-masing 78 dolar AS, nilai yang jauh lebih tinggi dari kisaran yang diperkirakan sebelumnya, yaitu sekitar hanya 57 dolar AS hingga 62 dolar AS. Perusahaan kendaraan listrik yang secara Khusus memproduksi truk pickup dan SUV ini juga telah menjual 153 juta saham.

Perdagangan saham dimulai di Nasdaq pada Rabu (10/11), dengan Rivian yang tercantum sebagai RIVN. Saham dibuka dengan nilai 106,75 dolar AS, meningkat sebanyak 37 persen dan naik sekitar 119 dolar AS, sebelum ditutup dengan sedikit penurunan menjadi 100,73 dolar AS. 

Pada harga pembukaan, Rivian memiliki nilai pasar lebih dari 100 miliar dolar AS dengan basis terdilusi penuh dan mempertimbangkan opsi saham. Ini lebih tinggi dari kapitalisasi pasar 80 miliar dolar AS yang dimiliki perusahaan otomotif Ford, menjadikan Rivian sebagai pembuat mobil AS paling bernilai kedua setelah Tesla.

Berdasarkan penawaran saham perdana (IPO), Rivian memiliki harga lebih dari 100 miliar dolar AS, yang lebih tinggi dari Ford dan perusahaan otmotif General Motors yang telah berusia satu abad. Sebelumnya, perusahaan ini mengalami kerugiaan hingga hampir 1 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun ini. 

Namun, Rivian kemudian menargetkan sektor pasar AS yang paling menguntungkan dengan memproduksi truk pickup (R1T) dan kendaraan sport (R1S). Perusahaan mengirimkan R1T pertamanya pada September dan pada akhir Oktober.

Rivian hanya mengirimkan 156 pickup, sebagian besar kepada karyawan dan berencana untuk memulai pengiriman pelanggan R1S pada Desember mendatang. 

IPO Rivian tampak tidak terpengaruh oleh penurunan 12 persen saham Tesla pada awal pekan ini, tepatnya Selasa (9/11). Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk mengatakan hendak mengetahui apakah orang-orang yang menjadi follower atau pengikutnya di media sosial Twitter tertarik tentang ide bahwa ia akan menjual hingga 10 persen saham perusahaan itu. 

Sementara itu, beberapa analis menyuarakan kehati-hatian atas penilaian tinggi Rivian mengingat rintangan yang masih harus diatasi untuk menjadi produsen volume.

Penilaian terhadap perusahaan ini dinilai sebagai bukti nyata antusiasme investor terhadap kendaraan listrik dan narasi yang ditawarkan dalam hal pertumbuhan di masa depan dan manfaat terhadap lingkungan.

“Namun, nanyak investor akan mewaspadai penilaian 77 miliar dolar AS  itu, mengingat saat ini tidak ada pendapatan, keuntungan, atau arus kas untuk mendukungnya,”  ujar Russ Mould, direktur investasi di perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Inggris, A.J. Bell, dilansir Fortune, Kamis (11/11). 

Mould mengatakan jika sesuatu yang tidak terduga terjadi, hanya ada sedikit perlindungan terhadap penurunan. Sementara itu, ia menyebut banyak pertumbuhan di masa depan telah dimasukkan ke dalam kapitalisasi pasar itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement