Kamis 11 Nov 2021 08:01 WIB

Penyalin Cahaya Borong 12 Penghargaan Piala Citra 2021

'Penyalin Cahaya' raih Piala Citra 2021 untuk Film Terbaik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Sutradara film Penyalin Cahaya, Wregas Bhanuteja (kiri) dan penulis Henricus Pria (kanan) berpose usai meraih penghargaan Penulis Skenario Asli Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2021 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/11/2021). Selain naskah skenario tertinggi terbaik, film Penyalin Cahaya juga memborong 11 kategori lainnya, termasuk kategori Film Panjang Terbaik FFI 2021.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sutradara film Penyalin Cahaya, Wregas Bhanuteja (kiri) dan penulis Henricus Pria (kanan) berpose usai meraih penghargaan Penulis Skenario Asli Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2021 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/11/2021). Selain naskah skenario tertinggi terbaik, film Penyalin Cahaya juga memborong 11 kategori lainnya, termasuk kategori Film Panjang Terbaik FFI 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film "Penyalin Cahaya" memborong 11 piala citra di malam anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2021. Sebelumnya, film produksi kerja sama Rekata Studio dan Kaninga Pictures itu mendapatkan 17 nominasi FFI.

Kesebelas piala citra itu diraih untuk kategori film cerita panjang terbaik, sutradara terbaik, penulis skenario asli terbaik, pengarah sinematografi terbaik, penyunting gambar terbaik, pengarah artistik terbaik, penata suara terbaik, penata musik terbaik, penata busana terbaik, pemeran utama pria terbaik, dan pemeran pendukung pria terbaik.

Baca Juga

Dalam pidato kemenangannya, sutradara Wregas Bhanuteja mengatakan bahwa "Penyalin Cahaya" adalah film panjang pertamanya. Karena itulah, dia tidak menyangka bisa dianugerahi piala citra untuk kategori sutradara terbaik.

"Saya tidak akan berhasil dengan film ini, tanpa dukungan semua pemain dan kru yang selama berbulan-bulan ikut berproses. Terima kasih untuk support saya," kata Wregas.

Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada psra sutradara yang masuk nominee. Menurut dia, semua nominee adalah orang yang hebat karena telah berjuang menggarap film di tengah pandemi Covid-19.

 

Chico Kurniawan yang berhasil menyabet piala citra untuk kategori pemeran utama pria terbaik, juga tak pernah menyangka bisa meraih piala citra. 

“Senang. Nama saya Chico Kurniawan, tinggi 173 centimeter. Itulah kata-kata pertama saya ketika casting untuk film ini. Saya ingat betul saat itu saya terbata-bata, dan sekarang pun saya masih terbata-bata, tidak menyangka bisa mendapatkan ini,” kata Chico dalam pidato kemenangannya, Rabu (11/11).

Film ini dibintangi oleh Shenina Cinnamon sebagai Sur, Chicco Kurniawan, Jerome Kurnia, Dea Panendra, Giulio Parengkuan dan lainnya. Film ini dirilis perdana secara internasional pada 8 Oktober 2021 di Festival Film Internasional busan dan juga tayang di Netflix pada 13 Januari 2022.

Film ini mengikuti karakter Sur, seorang mahasiswi tingkat pertama di sebuah universitas. Suatu malam, untuk pertama kalinya dalam hidup ia pergi ke pesta untuk merayakan pencapaian grup teater universitas, Mata Hari. Di grup itu Sur bekerja sebagai sukarelawan perancang web.

Namun hidupnya benar-benar berubah setelah dia bangun keesokan paginya. Sur kehilangan beasiswa dan diusir keluarganya setelah foto selfie-nya berbeda secara online. Khawatir bahwa dia mungkin menjadi bahan lelucon senior Mata Hari, Sur akhirnya mencari bantuan dari teman masa kecilnya, Amin. Bersama Amin, ia mencoba menemukan kebenaran tentang foto dan pesta malam itu.

Acara malam anugerah FFI 2021 digelar secara terbatas dengan protokol kesehatan di Assembly Hall, Jakarta Convention Centre, Rabu (10/11) malam. Acara ini juga turut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement