Kamis 11 Nov 2021 04:01 WIB

Cemas Saat Pandemi, Ingatan Jangka Pendek Lansia Bisa Turun

Penurunan daya ingat ini jika dihitung setara dengan enam tahun penuaan alami.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Qommarria Rostanti
Kesehatan lansia (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Kesehatan lansia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Orang lanjut usia (lansia) yang merasakan kecemasan atau depresi selama pandemi Covid-19, ditemukan memiliki penurunan rata-rata dalam memori jangka pendek mereka. Penurunan daya ingat ini jika dihitung setara dengan enam tahun penuaan alami. 

Dilansir di laman Independent pada Rabu (10/11), para peneliti dari University of Exeter dan King's College London menggunakan data yang dikumpulkan dari studi daring Protect selama lima tahun terakhir. Mereka lalu melihat dampak dari puncak pandemi pada tahun 2020 untuk 6.300 orang berusia 50 tahun ke atas.

Baca Juga

Para peneliti menemukan bahwa peserta dalam kelompok usia ini dan dengan peningkatan kecemasan dan depresi juga memiliki dampak lain. Mereka mendapat skor lebih rendah pada tugas-tugas kognitif yang dirancang untuk mengukur memori dan perhatian jangka pendek.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada kesehatan mental banyak orang, termasuk kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Banyak masyarakat menghadapi tantangan yang bisa menimbulkan stres berlebihan, dan menyebabkan emosi yang sulit untuk dikontrol. Dampak stres ini dapat membuat Anda merasa terisolasi dan kesepian sehingga bisa menimbulkan rasa cemas, bahkan depresi.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental adalah melalui meditasi. Cara ini cocok untuk merefleksikan diri dan berelaksasi di tengah kesibukan yang begitu padat.

Menurut Managing Director di The Golden Space Indonesia, Silvia Basuki, pandemi Covid-19 menyebabkan kasus isu kesehatan fisik dan psikologis meningkat pesat. "Karena masyarakat tidak hanya mencemaskan kemungkinan terpapar virus, tetapi juga dihadapkan pada ketidakpastian dalam hampir seluruh aspek kehidupan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement