Rabu 10 Nov 2021 19:47 WIB

Telkom: IPO Mitratel Tingkatkan Nilai Perusahaan

Melalui IPO, Telkom berharap Mitratel jadi perusahaan terbaik di industri menara.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Tower telekomunikasi milik Mitratel (ilustrasi). Telkom menyatakan, IPO Mitratel akan meningkatkan nilai perusahaan.
Foto: Telkom
Tower telekomunikasi milik Mitratel (ilustrasi). Telkom menyatakan, IPO Mitratel akan meningkatkan nilai perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Ardiansyah menjelaskan sejumlah faktor yang menjadi alasan untuk initial public offering (IPO) anak usaha Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

Ririek mengatakan, infrastruktur menara dan jaringan telekomunikasi memiliki nilai yang sangat strategis untuk ketahanan nasional dan menjadi aset penting dalam pengembangan masyarakat digital Indonesia di masa depan. Kata Ririek, tower sharing dapat mendorong perluasan perluasan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia.

Baca Juga

"Telkom memiliki rencana strategis meningkatkan nilai perusahaan secara jangka panjang, yang mana salah satunya dengan unlock bisnis tower," ujar Ririek saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR terkait perkembangan proses IPO anak usaha Telkom, Mitratel, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/11).

Berdasarkan tolok ukur dengan perusahaan telekomunikasi dunia, ucap Ririek, bisnis menara dipisahkan dari bisnis telekomunikasi dengan pertimbangan utama akan meningkatkan efisiensi dan fokus bisnis di yang lebih tinggi dari telekomunikasi. Oleh karenanya, lanjut Ririek, Telkomsel mengalihkan menara ke Mitratel untuk monetisasi serta meningkatkan efisiensi dan fokus bisnis di seluler.

"Di saat yang bersamaan, Mitratel didorong menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia dan direncanakan untuk IPO pada kuartal keempat 2021," ucap Ririek.

Ririek menilai IPO tersebut merupakan upaya Telkom Grup untuk membuka bisnis menara yang memiliki valuasi lebih tinggi dibanding telekomunikasi dan diharapkan dapat meningkatkan nilai Telkom dalam jangka panjang. Melalui IPO, Ririek berharap Mitratel menjadi perusahaan terbaik di industri menara dan infrastruktur digital, meningkatkan profesionalisme, transparan, dan memperkuat struktur permodalan, serta siap menyongsong tantangan masa depan.

Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, Mitratel saat ini tengah fokus menatap IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ardi menjamin proses IPO Mitratel akan mengedepankan tata kelola kelola perusahaan yang baik dan menjamin tidak terjadinya insider trading. 

"Kami sudah menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan hal tersebut karena ada undang-undang yang mengatur," ujar Ardi dalam rapat yang sama.

Ardi menyebut IPO merupakan upaya perusahaan untuk lebih adaptif dalam menghadapi perubahan teknologi yang dinamis. Dengan IPO, ucap Ardi, Mitratel dituntut melakukan akselerasi dalam pengembangkan bisnis, termasuk mempersiapkan infrastruktur teknologi yang mendukung program 5G ke depan.

Ardi menambahkan Mitratel juga berkomitmen mengedepankan upaya lingkungan, sosial dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) dalam memitigasi tantangan sosial dan lingkungan yang semakin kompleks. 

"Kepedulian terhadap lingkungan juga kami lakukan yaitu menekan tingginya emisi karbon, ada 700 menara kami yang sudah menggunakan panel surya," ucap Ardi.

Tren dunia

Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Ardiansyah menyampaikan, perusahaan induk menjual saham di anak perusahaan baru melalui IPO atau carve out, menjadi tren dan prioritas bagi para operator telekomunikasi di seluruh dunia. Hal itu untuk memperkuat posisi keuangan dan mengembangkan portofolio lain.

"Dengan IPO Mitratel, nilai bisnis menara Telkom dapat dibuka dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai Telkom secara keseluruhan. penjualan menara akan meningkatkan saham induknya hingga sembilan persen karena menara secara valuasi lebih tinggi daripada telekomunikasi," lanjutnya.

Ririek menilai IPO akan mendorong Mitratel menjadi perusahaan menara independen terbaik dengan akses modal sendiri untuk meraih peluang pertumbuhan yang signifikan, meningkatkan indepensi Mitratel untuk lebih agresif memburu anchor co-location, meningkatkan kapasitas finansial dan fleksibilitas, serta profesionalisme kerja.

Tak hanya bagi Mitratel, ucap Ririek, IPO tersebut juga memberikan dampak positif bagi Telkom Grup. Sebab langkah ini menjadi kristalisasi dan membuka true value dari aset menara nasional, mendapatkan manfaat dari tren positif jangka panjang industri menara dengan mempertahankan identitas menara yang diperdagangkan secara publik, serta meningkatkan valuasi.

"Bagi negara, dampak IPO akan memberikan potensi pendapatan dari pajak akibat transaksi yang akan bertambah ke depannya seiring pertumbuhan pendapatan bersih dari Mitratel pascaIPO, mendorong iklim positif investor asing untuk masuk, serta mendorong dan membuka kesempatan berinvestasi bagi masyarakat di pasar modal," kata Ririek.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement