Rabu 10 Nov 2021 18:24 WIB

Ratusan Personel BPBD Disiagakan di Kabupaten Bogor

Hampir di semua wilayah di Kabupaten Bogor rawan bencana saat musim penghujan tiba.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Personel BPBD Kabupaten Bogor mengecek alat perlengkapan kebencananaan saat apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021). Apel tersebut guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana alam seperti banjir, longsor dan puting beliung memasuki musim hujan di wilayah Bogor.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Personel BPBD Kabupaten Bogor mengecek alat perlengkapan kebencananaan saat apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/11/2021). Apel tersebut guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana alam seperti banjir, longsor dan puting beliung memasuki musim hujan di wilayah Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bertepatan dengan musim penghujan, Perayaan Hari Pahlawan di Kabupaten Bogor pada tahun ini dibarengi dengan apel kesiapsiagaan bencana. Hal tersebut dilakukan mengingat sejumlah bencana alam melanda wilayah Kabupaten Bogor selama November ini.

Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, sikap siaga bencana harus dilakukan. Apalagi, hampir di semua wilayah di Bumi Tegar Beriman ini rawan akan bencana saat musim penghujan tiba, akibat perbedaan kontur wilayah.

Baca Juga

“Kontur wilayah Kabupaten Bogor ini beragam. Perbukitan, banyak aliran sungai, tak heran kalau musim penghujan tiba sering kali terjadi bencana. Makanya kita semua harus bersiaga,” katanya, Rabu (10/11).

Iwan mengaku, sejauh ini Pemkab Bogor sudah mulai melakukan sejumlah langkah mitigasi bencana. Langkah-langkah tersebut antara lain membangun tembok penahan tanah (TPT), melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat agar tetap waspada setiap kali hujan turun.

Sosialisasi tersebut juga dilakukan Pemkab Bogor melalui sosial media. “Kami berharap mudah-mudahan tidak ada bencana besar,” ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan, mengatakan selain melakukan mitigasi bencana, pihaknya juga menyiagakan 105 personel yang ditugaskan untuk bersiaga setiap hari.

Yani dan ratusan personelnya terus melakukan koordinasi dengan instansi lain, dalam upaya mitigasi bencana. Terutama di musim penghujan, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor berpotensi dilanda banjir, longsor atau terkena angin puting beliung. 

Tak hanya itu, BPBD Kabupaten Bogor juga membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) agar dapat bertindak cepat untuk mengantisipasi bencana yang terjadi. “TRC itu personelnya ada 105 orang yang dibagi menjadi tiga regu. Mereka terus bersiaga untuk mengantisipasi bencana yang terjadi, apalagi saat ini sudah mulai memasuki musim hujan,” jelas Yani.

Dalam melakukan mitigasi bencana ini, BPBD pun memasang CCTV di beberapa lokasi yang dianggap rawan banjir. Diharapkan dengan dipasangnya CCTV tersebut dampak bencana wilayah yang menjadi ‘langganan’ banjir dapat diminimalisasi.

“Tahun ini kita mendapatkan bantuan delapan CCTV yang sudah dipasang di lokasi rawan. Karena di Bogor ini cukup banyak wilayah yang menjadi rawan banjir, termasuk Kecamatan Cibinong,” ujarnya.

Sementara itu, sambung dia, BPBD Kabupaten Bogor juga memasang tiang sensor di beberapa lokasi yang menjadi wilayah rawan longsor. Yani menyebutkan, wilayah yang rawan tanah longsor yakni Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, dan sekitarnya. Yani mengatakan, sensor tersebut dapat mendeteksi pergerakan tanah. Sehingga BPBD Kabupaten Bogor dapat memantaunya dan melakukan antisipasi.

“Jadi dengan tiang itu kita bisa pantau, dengan melihat tiang sensor. Jika tiang itu terus bergerak nantinya akan ada informasi yang masuk ke kami untuk kami teruskan sebagai antisipasi dini potensi bencana,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement