Rabu 10 Nov 2021 14:46 WIB

Kasus Covid di DIY Fluktuatif, Sultan: Masih Bisa Dikontrol

Kasus Covid-19 di DIY sempat melonjak akibat munculnya klaster takziah di Bantul.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andri Saubani
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Foto: Dok Pemprov DIY
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY saat ini fluktuatif. Pada 3 November 2021 lalu, kasus harian Covid-19 sempat tercatat naik mencapai 89 kasus dan DIY juga mencatatkan penambahan kasus tertinggi di Indonesia pada 8 November meskipun penambahannya hanya 33 kasus.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, penambahan kasus yang saat ini fluktuatif masih dapat dikendalikan. Hal ini dikarenakan dilakukannya penanganan yang cepat terhadap kasus-kasus yang ditemukan.

Baca Juga

"Naik-turun begitu (kasus Covid-19 di DIY), tapi bisa kita kontrol dalam arti cepat penanganannya," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Rabu (10/11).

Kenaikan kasus di DIY yang mencapai 89 kasus dan 33 kasus beberapa hari lalu tersebut dikarenakan adanya klaster baru penularan Covid-19. Klaster tersebut yakni klaster takziah di Kabupaten Bantul.

"Ternyata ada klaster, tapi begitu klaster kita tangani, alhamdulillah (penambahan kasus harian) turun lagi," ujar Sultan.

Sultan berharap menjelang Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 ini, kasus Covid-19 di DIY melandai. Dengan begitu, saat Nataru tidak terjadi kenaikan kasus yang lebih tinggi.

"Jangan sampai ini terjadi melandai, baru pada Nataru naik karena menurunkannya itu jauh lebih susah," jelasnya.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 DIY mencatatkan beberapa pekan sebelumnya penambahan kasus konsisten di bawah 50 kasus baru per hari. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, sempat naiknya kasus baru di DIY beberapa hari lalu dikarenakan munculnya klaster takziah di Kecamatan Sedayu, Bantul.

Klaster tersebut meluas bahkan hingga ke kabupaten lainnya di DIY. "(Kenaikan kasus pada 3 November) Antara lain iya (karena klaster takziah)," kata Berty belum lama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement