Rabu 10 Nov 2021 00:30 WIB

Ratusan Migran Bertahan di Batas Belarus-Polandia

Polandia telah menuduh Belarus berusaha memicu konfrontasi dengan mengizinkan migran

 Seorang aktivis yang menyerukan perubahan politik di Belarus berbicara di Warsawa, Polandia, pada hari Minggu, 8 Agustus 2021. Ratusan orang, di antaranya banyak warga Belarusia yang tinggal di pengasingan di Polandia, berbaris di Warsawa pada hari Minggu untuk memprotes penindasan politik di Belarus, sebuah Perwujudan yang digelar pada malam satu tahun pemilihan presiden yang mereka anggap curian.
Foto: AP/Czarek Sokolowski
Seorang aktivis yang menyerukan perubahan politik di Belarus berbicara di Warsawa, Polandia, pada hari Minggu, 8 Agustus 2021. Ratusan orang, di antaranya banyak warga Belarusia yang tinggal di pengasingan di Polandia, berbaris di Warsawa pada hari Minggu untuk memprotes penindasan politik di Belarus, sebuah Perwujudan yang digelar pada malam satu tahun pemilihan presiden yang mereka anggap curian.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Ratusan migran bertahan di dekat perbatasan Belarus dengan Polandia pada Selasa dalam suhu malam yang dingin ketika Perdana Menteri Polandia mengunjungi perbatasan. Para pejabat memperingatkan ketegangan bisa meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Polandia telah menuduh Belarus berusaha memicu konfrontasi besar dengan mendorong para migran menyeberang ke Polandia dan Uni Eropa (EU).Video-video memperlihatkan ratusan orang berjalan menuju perbatasan Polandia dekat desa Kuznica dan beberapa mencoba menerobos pagar dengan menggunakan sekop dan alat lainnya.

Rekaman video polisi Polandia pada Selasa menayangkan tenda dan api unggun pada migran di dekat pagar kawat berduri perbatasan sisi Belarus. Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan sekitar 800 orang berkemah di sisi Belarus pagar tersebut, bagian dari sekelompok migran yang berjumlah 4.000 orang di sana dan di dekat hutan.

Juru bicara pasukan khusus Polandia memperkirakan jumlah migran bisa mencapai 12 ribu orang di Belarus. Otoritas Polandia menutup lintas batas resmi dengan Belarus pada pukul 06.00 pagi (13.00 WIB) pada Selasa di dekat lokasi di mana ribuan migran berusaha melintas sehari sebelumnya.

Polandia mengatakan telah mengerahkan tambahan tentara, penjaga perbatasan, dan polisi.Negara tetangganya, Lithuania, mengatakan kemungkinan akan memberlakukan status darurat di perbatasannya dengan Belarus.Kepolisian Polandia mengatakan di Twitter, Selasa, bahwa kondisi malam itu tenang, meskipun sebuah batu dilemparkan ke mobil polisi, setelah konfrontasi pada Senin.

Seorang pejabat Polandia menambahkan ketegangan bisa meningkat dalam beberapa hari ke depan dan bantuan tambahan dari dunia internasional dapat diterima jika hal itu terjadi.

Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski lewat Radio Zet milik swasta menegaskan kembali bahwa saat ini Polandia belum memerlukan bantuan tambahan dari penjaga perbatasan EU, Frontex. Para duta besar EU di PBB diharapkan akan bertemu untuk membahas situasi yang tegang pada Selasa, kata kantor berita PAP mengutip dubes Polandia di PBB.Kantor berita negara Belarus, Belta, yang mengutip menteri dalam negeri melaporkan bahwa tak seorang pun migran telah melanggar hukum.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement