Selasa 09 Nov 2021 16:32 WIB

Cegah Klaster Sekolah, P2G: Tunda Liburan Akhir Tahun

Lonjakan kasus akibat liburan akhir tahun bisa ganggu PTM

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SD Plus Al Ghifari, Jalan Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung.  Lonjakan kasus akibat liburan akhir tahun bisa ganggu PTM
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SD Plus Al Ghifari, Jalan Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung. Lonjakan kasus akibat liburan akhir tahun bisa ganggu PTM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta orang tua dan siswa menunda liburan akhir tahun. Sebab P2G mengkhawatirkan lonjakan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah usai periode libur itu.

P2G membaca analisis dari para pakar epidemiologi akan adanya gelombang ke-3 Covid-19 di Indonesia. Hal ini dapat memperburuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas setelah sebelumnya banyak sekolah kembali menghentikan PTM Terbatas karena sekolah menjadi klaster.

"P2G meminta para guru dan orang tua siswa menunda liburan semester ganjil setelah terima Rapor siswa pada Desember nanti, termasuk libur Natal dan Tahun Baru," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (9/11).

Satriwan mengajak orang tua dan siswa menghabiskan masa liburan dengan beraktivitas bersama di lingkungan rumah ketimbang bepergian jauh. Langkah ini juga bisa meningkatkan kedekatan orang tua dengan anak.

"Untuk mencegah dan menekan terjadinya potensi gelombang covid-19. Sebab ada potensi besar mobilisasi masyarakat di waktu tersebut yang akan berdampak juga kepada sebaran covid-19," ujar Satriwan.

P2G mengingatkan bila kasus Covid-19 kembali melonjak di awal 2022 maka PTM bisa saja dihentikan sepenuhnya oleh Pemerintah. Kondisi semacam itu pastinya tak diinginkan oleh siswa dan guru yang mulai menjalani PTM terbatas sejak 30 Agustus 2021.

"Siswa dan guru dipastikan akan PJJ kembali jika sekolahnya menjadi klaster covid-19, tentu yang demikian tak diharapkan para siswa dan guru," ucap Kabid Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri.

Sebelumnya, Pemerintah mengkaji berbagai usulan kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru. Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam pernyataannya, Sabtu (6/11). 

Libur akhir tahun dikhawatirkan akan meningkatkan mobilitas penduduk yang berisiko membawa gelombang ketiga Covid-19 dan bisa berdampak sangat buruk. "Beberapa skenario telah disiapkan pemerintah," ungkap Johnny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement