Selasa 09 Nov 2021 14:50 WIB

Israel Kenali Ribuan Wajah Warga Palestina di Tepi Barat

Pengenalan sistem pengenalan wajah Israel di Tepi Barat dinilai langgar privasi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pihak berwenang Israel, mengevakuasi pemukim dan memindahkan rumah dengan derek karena mereka diduga dibangun secara ilegal di pos terdepan Beit Dror di selatan kota Hebron di Tepi Barat pada 27 Juli 2021.
Foto: EPA/ABED AL HASHLAMOUN
Pihak berwenang Israel, mengevakuasi pemukim dan memindahkan rumah dengan derek karena mereka diduga dibangun secara ilegal di pos terdepan Beit Dror di selatan kota Hebron di Tepi Barat pada 27 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Israel telah mengerahkan program pengenalan wajah di Tepi Barat yang diduduki selama dua tahun terakhir. Israel menggunakan perangkat seluler untuk mengambil foto wajah orang Palestina, kemudian dicocokkan dengan basis data.

Program pengenalan wajah itu disebut sebagai Blue Wolf. Seorang mantan perwira Israel menyebut program itu sebagai "Facebook untuk Palestina". Aplikasi akan berkedip dan memunculkan warna yang berbeda, untuk menunjukkan apakah seseorang yang telah difoto harus ditahan.

Baca Juga

Tahun lalu, Tentara Israel berpartisipasi dalam sebuah kompetisi siapa yang dapat menangkap jumlah foto wajah warga Palestina terbanyak. Mereka mengambil foto anak-anak dan orang tua, dengan jumlah total mencapai ribuan.

Beberapa warga Palestina, terutama wanita yang lebih tua, dilaporkan menolak untuk difoto. Tetapi tentara Israel akan memaksa mereka untuk mematuhinya.

Surat kabar Washington Post melakukan wawancara dengan enam mantan tentara Israel. Mereka berbicara kepada kelompok advokasi Washington Post atau Breaking the Silence dengan syarat anonim.

Program Blue Wolf hanya salah satu bagian dari kampanye pengenalan wajah oleh Israel di Tepi Barat. Sejumlah kamera telah dipasang di kota Hebron,  untuk mengidentifikasi warga Palestina di pos pemeriksaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement